Kamis, 22 Juli 2010

Seandainya Aku Warga Desa Sancang

0 komentar



Sumbangan Tulisan Oleh Guti Pinandhita ( NPM 220110070015 ), Fakultas Keperawatan UNPAD


Memasuki wilayah Sancang adalah pengalaman yang mendebarkan bagiku. Rasa cemas dan jantung berdebar tersebut disebabkan oleh dua hal, pertama karena kondisi Sancang yang aku dapat dari browsing internet merupakan hutan dan rawa-rawa yang kelam dan mistik meskipun dikelilingi oleh pantai yang indah dan belum dijamah oleh orang banyak , dan kedua adalah fakta mengenai letak Sancang yang terpencil, jauh, dan bahkan teramat jauh dari pusat keramaian dan Sancang adalah ujung dari Garut bagian selatan yang mempertemukan dengan Kabupaten tasikmalaya. Fakta mengenai letak Sancang tersebut aku ketahui dari kegiatan survey yang dilakukan dalam rangka pengenalan lokasi KKNM Mahasiswa Unpad 2010.

Pada Kenyataanya, Sancang adalah sebuah desa yang berada di wilayah kecamatan Cibalong, Garut Selatan. Sancang terdiri dari 4 dusun dan 12 RW. Sekitar 42 % dari wilayah Sancang adalah perkebunan karet. Sehingga tidak heran mata pencaharian penduduknya mayoritas sebagai karyawan di perkebunan karet Mira Mare. Hawa yang hangat mengaliri permukaan kulit, berasal dari laut yang hanya terletak 5-60 meter dari permukaan yang bersuhu rata-rata 26’C. Tanah dusun ini dapat menyerap air dengan baik. Pohon pisang, sukun dan singkong tumbuh subur di dusun ini. Selain itu, tanah sancang juga dapat menyuburkan ribuan pohon karet, tidak heran jika Sancang dapat menjadi salah satu penyumbang bahan baku produk berbahan karet bagi negara.




Minggu pertama melaksanakan KKNM di Sancang adalah hari yang sangat tidak nyaman, hal ini terutama kesan mistik kampung ini begitu terasa, disamping letaknya yang sangat terpencil, tepatnya hampir di tepi selatan Pulau Jawa membuatku merasa terasing dan terisolasi dari peradaban. Masyarakat Sancang masih mempercayai kepercayaan tradisional seperti kepercayaan bahwa leweung Sancang ( hutan Sancang ) adalah hutan yang mengandung kekuatan goib, ataupun mengenai adanya siluman atau manusia harimau yang dianggap sebagai penjelmaan Prabu Siliwangi yang dianggap pernah hilang di hutan ini, yang sering berkeliaran di sekitar hutan ini. Di tempat ini terdapat pohon Kaboa (mirip dengan pohon bakau/Mangrove) yang menurut kepercayaan setempat merupakan penjelmaan para prajurit Pajajaran yang setia kepada Prabu Siliwangi. Namun di balik leweung Sancang yang terkenal mistik terdapat mutiara yang sangat indah yaitu pantai Sancang yang sangat eksotis inilah uniknya desa Sancang.



Akhirnya pada hari kedelapan dan seterusnya, aku menyadari bahwa kepercayaan tersebut hanya sekedar cara warga sepuh atau tetua desa Sancang untuk membuat generasi dibawahnya untuk tetap menjaga dan melestarikan lingkungan hutan Sancang tersebut dan sopan santun dalam bermasyarakat. Dengan adanya kepercayaan tersebut, masyarakat Sancang terbukti sangat menjaga keasrian lingkungan yang dikeramatkan karena takut para siluman penjaga hutan marah pada warga kampung, selain itu mereka juga sangat menjaga cara bertingkah laku dan bertutur kata karena takut takut dengan hal yang sama. Keramahan dan kejujuran warga dusun aku dapati saat aku dan rekan-rekan sesama peserta KKNM Unpad lainnya melakukan kunjungan ke warga-warga di kampung-kampung yang terdapat di wilayah Sancang.

Melihat kondisi lingkungan yang aku paparkan tadi, terpikir dalam benakku bahwa Sancang memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi desa yang maju dan makmur. Potensi tersebut muncul dari dua sector yakni perkebunan dan pariwisata. Ya, tanah Sancang yang berjenis tanah hitam adalah tanah yang kaya mineral yang sangat cocok ditanami pohon karet, disamping tanaman pangan yang juga didapati disini, seperti singkong , sukun dan pisang. Maka tidak heran jika wilayah Sancang memiliki perkebunan karet yang sangat luas yakni sekitar 3500hektar, bayangkan keuntungan yang bisa diraih dari pengelolaan kebun karet tersebut, hasilnya pasti akan memakmurkan desa sancang sekaligus menjadikan masyarakat desa Sancang sejahtera. Untuk sektor pariwisata, daerah pantai di pesisir desa Sancang wilayah berpendududk yang khas, serta hutan Sancang yang masih asri, kaya budaya dan beraroma mistis dapat menjadi “mutiara” yang mendatangkan keuntungan bagi warga. Misalnya saja, warga dapat beraktivitas sebagai penjaja makanan, pemandu wisata, pemilik hotel atau penginapan jika potensi pariwisata desa Sancang dioptimalkan.

Sayangnya, hal-hal diatas baru pemikiran saja dan masih jauh dari kenyataan Warga disini lebih banyak memilih untuk menjadi warga yang biasa saja, bekerja di perkebun karet. Dan sayangnya lagi perkebunan karet ini tidak dikelola secara mandiri oleh warga melainkan dimonopoli oleh perusahaan perkebunan bertaraf nasional, warga disini hampir seluruhnya hanya menjadi buruh perkebunan, adapun warga Sancang yang menjadi staff di perusahaan tersebut, tapi dapat dihitung jari dengan tangan kiri atau kanan kita. Penduduk yang berada dekat dengan Hutan Sancang dan daerah pesisir sendiri hanya bisa menjadi nelayan musiman, tanpa adanya inisiatif dan daya kreatif warga untuk dapat menjalankan usaha objek wisata di daerah desa dengan potensi berpenghasilan dari sektor pariwisata tersebut.

Apa yang sebenarnya terjadi memanglah ironis, dan hal ini berakar dari rendahnya tingkat pendidikan warga desa Sancang, yakni hampir seluruhnya berpendididkan SD sampai SMP dan rendahnya motivasi untuk belajar dan menggapai pendidikan. Melihat hal tersebut, dapat dimaklumi jika warga desa Sancang kurang memiliki bekal ilmu dan keberanian untuk membentuk sebuah usaha perkebunan karet maupun wisata. Selain itu, masalah kesehatan juga sangat nampak di desa ini dikarenakan sarana dan prasarana kesehatan yang kurang memadai, hanya terdapat 2 orang tenaga medis yaitu bidan dan mantra dan kondisi kesehatan lingkungan dan masyarakat di Desa Sancang tergolong kurang baik, serta Penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) di Desa Sancang masih tergolong rendah.

Seandainya aku warga Desa Sancang, maka aku akan menjadi seorang warga desa yang menyadari betapa pentingnya pendidikan bagi siapapun, tak terkecuali bagi warga desa ini. Aku akan menempuh pendidikan setinggi mungkin. Ilmu yang aku dapat di perguruan tinggi kemudian akan aku praktekkan di kampung halamanku. Aku akan mulai memandirikan usaha wisata pantai dan hutan Sancang, kemudian berbagi ilmu dengan warga lainnya mengenai cara berusaha yang baik dan benar dari system pemasaran hingga penjualan jasa wisata.

Andai aku warga Desa Sancang, saat usaha wisata mendatangkan keuntungan yang klimaks, aku akan melebarkan sayap usaha ke sektor perkebunan karet yang akan aku kelola secara mandiri dengan dibantu warga sekitar. Akan tetapi, aku tidak akan menguras tenaga para warga tersbut, melainkan juga membimbing dan berdiskusi kepada warga cara mendapat modal usaha dari bank untuk skala menengah hingga besar, mengelola perkebunan karet dan menjual hasil perkebunannya.

Yang paling utama dari semua itu, seandainya aku warga desa sancang, aku akan mendirikan sekolah gratis mulai dari SD-SMA dan SMK bagi penduduk usia sekolah. Untuk SMK aku akan mendirikan SMK dengan focus belajar pada perkebunan, pertanian dan pariwisata. Aku akan terus menumbuhkan motivasi generasi muda untuk bersekolah. Dengan pendirian sekolah gratis, warga akan termotivasi untuk mendapatkan bekal ilmu yang cukup untuk berusaha di bidang-bidang yang mereka inginkan untuk menjadi ladang usaha. Selain itu, bukan tidak mungkin niat mulia ini akan membuat warga semakin gencar untuk melanjutkan pendidikan ke tahapan yang lebih tinggi / universitas demi kehidupan yang lebih baik.

Dengan majunya pendidikan warga Sancang, aku yakin penduduk desa ini akan mendapatkan kesejahteraan yang cukup membahagiakan karena pendidikan adalah kunci kesuksesan seseorang. Saat segala sektor yang berpotensi mendatangkan kegiatan usaha dapat dijalankan secara mandiri dan optimal oleh warga, maka desa Sancang tidak akan lagi menjadi desa terpencil yang kurang dikenal melainkan desa kecil yang namanya harum terkenal ke segala sudut Pulau Jawa atau bahkan seluruh Indonesia. Desa Sancang akan menjadi milik warga seutuhnya, tidak lagi akan keterlibatan pengusaha dari luar desa Sancang jika kualitas dan kuantitas pendidikan sebuah kunci kesuksesan tersebut dapat terus ditingkatkan. Seiring majunya pendidikan, masalah kesehatan pun akan terselaikan. Aku bercita-cita untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan lingkungan dan pola hidup bersih dan sehat sehingga tingkat kesehatan masyarakat sedikit demi sedikit akan meningkat, selain itu Aku akan memotivasi generasi muda agar bercita-cita menjadi tenaga medis sehingga mereka dapat mengamalkan ilmu pengetahuannya untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat di kampung halaman mereka. Seiring dengan meningkatnya jumlah tenaga medis dan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai, maka akses pelayanan kesehatan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat desa Sancang dengan mudah demi terciptanya masyarakat desa Sancang yang sehat dan sejahtera lahir dan bathin.

Senin, 14 Juni 2010

Seni Kriya dan Senapan Angin Khas Cipacing

0 komentar




Sumedang yang identik dengan tahu ternyata juga memiliki karya seni khas yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan, yakni seni seni kriya dan senapan angin. Penghasil kedua macam karya seni ini berpusat di desa Cipacing kecamatan Jatinangor, kabupaten Sumedang.Jika kita hendak menuju daerah Rancaekek, Bandung, maka kita akan melintasi Cipacing, perhatikanlah di kiri jalan menuju Rancaekek, terlihat pedagang senapan angin dan segelintir pedagang seni seni kriya yang berjejer sepanjang pinggir jalan raya ini.

Pedagang-pedagang tersebut mendapatkan barang kerajinan maupun senapan angin dari para pengrajin yang berada di wilayah Cipacing. “Biasanya kami membeli borongan dari pengrajin saat stok dagangan hampir habis,” jelas Pendi [32]. Menurut Pendi, pedagang seni kriya , pembeli kebanyakan datang dari luar kota seperti Jakarta dan Bandung, mereka membeli seni kriya untuk dijadikan oleh-oleh bagi sanak keluarga maupun untuk dikoleksi dan dijadikan pemanis ruangan.

Seni kriya Menembus Pasar Eropa

Misbah [30], adalah salah satu pengrajin seni kriya asli Cipacing, bersama sang kakak, Ujang Dingdong, Misbah mulai menekuni produksi seni kriya pada 1982. Mereka mencoba memasarkan hasil kerajinan ke toko-toko barang kesenian dan galeri seni di Cipacing dan wilayah sekitar Bandung. Beberapa jenis seni kriya ciptaan Misbah dan sang kakak antara lain berupa tanimar, wayang golek, marakas, panah tiup, gitar kecil, perkusi, dan topeng. Harganya bervariasi mulai dari lima ribu rupiah untuk panah tiup kecil hingga jutaan rupiah untuk patung-patung tanimar tertentu.


Seni kriya ciptaan mereka rupanya diminati banyak wisatawan, permintaan dari toko-toko dan galeri seni terus meningkat. Dituntut membuat lebih banyak lagi seni kriya, yakni hampir ratusan dalam sebulan, membuat mereka kewalahan dan tak sanggup lagi memenuhi permintaan konsumen dengan tenaga dua orang yang sangat terbatas. Hal tersebut membuat Misbah berinisiatif untuk merekrut karyawan.

“Saya melatih penduduk sekitar agar mampu menghasilkan barang kerajinan sesuai standar produksi,” jelas Misbah.




Tanimar, salah satu kreasi Misbah


Kini usaha Misbah dan Ujang Dingdong telah berkembang pesat dan tidak hanya mampu menghidupi keluarganya tapi juga penduduk sekitar rumahnya. Misbah dan kakaknya juga telah memiliki rumah produksi seni kriya yang mereka sebut “Seni Kreasi Cipacing”. Rumah produksi Kreasi Cipacing mempekerjakan 12 orang karyawan tetap dan puluhan pekerja tambahan, pekerja tambahan ini akan dikerahkan saat permintaan barang seni mencapai ribuan buah.

“Saat ada borongan dari pemesan dengan partai besar, biasanya kami memakai pekerja tambahan, mereka biasa mengerjakan produk pesanan di rumah masing-masing,” ungkap Misbah.


Misbah bersama seni kriya hasil karyanya


Produk Misbah kini tidak hanya milik Cipacing dan Bandung, melainkan telah mencapai kota-kota besar di pulau Jawa seperti Jakarta, Tangerang, dan Yogyakarta. Misbah juga telah memiliki sebuah galeri seni di Bali, yang dikelola oleh kerabatnya. Galeri di Bali inilah yang membuat seni kriya Cipacing dikenal hingga ke mancanegara seperti Thailand, Malaysia, Singapura, bahkan Amerika Serikat.

“ Kebanyakan permintaan ekspor datang dari Thailand dan Amerika,” terang Misbah.


Panah tiup, produk seni kriya rumah produksi Kreasi Cipacing

Senapan Angin yang Ingin Terus Eksis

Seni khas Cipacing lainnya adalah senapan angin. Inilah benda khas yang melekat dengan Cipacing. Tidak diketahui dengan pasti kapan awal ditemukannya senjata ini, namun yang pasti senjata angin Cipacing banyak diburu oleh para pehobi olahraga menembak. Senapan angin ini juga dapat digunakan untuk berburu hewan, biasanya babi hutan atau hanya sekedar pajangan untuk dikoleksi.

Pak Nanang [40] adalah seorang pengrajin sekaligus pemilik rumah produksi senapan angin Cipacing. Beliau mewarisi usaha kerajinan senapan angin yang telah didirikan oleh almarhum ayahnya sejak 15 tahun lalu, sang ayah pula yang mendidiknya cara memproduksi senapan angin. Rumah produksi atau bengkel senapannya mempekerjakan 10 orang karyawan terlatih.


Pak nanang tengah mengecek senapan angin yang baru dibuat


Suasana bengkel senapan angin milik Pak Nanang

Sama seperti seni kriya Cipacing, senapan angin Cipacing juga telah menembus pasar kota-kota besar di pulau Jawa, hingga Bali dan Sumatera, tetapi belum mencapai pasar luar negeri. “Pesanan dari Jakarta mencapai dua puluh pucuk, kalau Bali dan Lampung bisa pesan sepuluh sampai lima belas tiap bulan,” jelas Pak Nanang.

Untuk memenuhi kebutuhan pasar, Pak Nanang membuat berbagai jenis senapan angin dengan berbagai model dan harga yang bervariasi. “Saya membuat jenis mosser, air arm, rapid, kruger, bulpuk, hunting master, totalnya kurang lebih ada delapan jenis.” terang Pak Nanang. Mosser dan air arm adalah senapan yang paling diminati pembeli, dihargai satu juta per pucuk, sedangkan bulpuk seharga empat juta, adalah senapan termahal, yang biasanya diburu para kolektor senapan.

“Air arm enak untuk digunakannya, karena daya pegasnya pas, dan saat mengenai sasaran, tidak akan merusak daging buruan kita,” ucap Epul [28] seorang pemburu yang juga salah satu konsumen senapan angin karya Pak Nanang.


Proses Pembuatan Senapan Angin di Bengkel Milik Pak Nanang


Dibalik kesuksesannya, Pak Nanang belum puas dengan keberhasilannya memasarkan senapan angin Cipacing ke berbagai kota di Indonesia. Dia berharap masyarakat Jatinangor bisa lebih peduli terhadap pelestarian senapan angin Cipacing, sebagai sebuah hasil kebudayaan. Baginya senapan angin Cipacing harus tetap bertahan sebagai warisan budaya Jatinangor.

Minggu, 13 Juni 2010

Menelusuri Jejak Peradaban dalam Rangkaian Gambar Kartun

0 komentar



Pernahkah anda merasa cepat jenuh dan lelah saat membaca buku-buku sejarah? Jika ya, mungkin anda perlu sumber sejarah lain yang tidak hanya berupa buku-buku tebal yang memberikan gambaran sejarah dalam bentuk tulisan-tulisan yang kadang bisa membosankan. Sumber tersebut dapat berupa buku komik tentang sejarah, seperti yang disajikan oleh Larry Gonick, pengarang buku Kartun Riwayat Peradaban.

Melalui goresan tangan yang kreatif, Larry mampu menuangkan seni kartun yang artistik dan khas yang dipadukan dengan ilmu sejarah sebagai fondasi penceritaan kartun tersebut. Bisa dibilang Kartun Riwayat Peradaban adalah sebuah “komik ilmiah”, mengingat cerita dalam komik ini berdasarkan kejadian pada buku-buku dan literatur sejarah peradaban. Dalam cerita mengenai peradaban di Cina, Larry menggambar dan menceritakannya berdasarkannya berdasarkan bukuThe Horizon Hiztory of China karya Fitgerald,C.P.



Hebatnya, Larry mampu mengemas setiap sejarah peradaban dalam ciri khas komik, yakni wujud tokoh yang unik dan lucu, dialog yang berbumbu humor, dan jalan cerita yang menarik. Kemampuan memadukan komik dan buku sejarah itulah yang membuat Larry patut diacungi jempol, selain membutuhkan sangat banyak literatur sejarah, kemampuan menulis, imajinasi tinggi dan bakat menggambar dan mencipta alur ceritera komik juga diperlukan untuk membuat karya ini.

Berkat karyanya ini, Larry Gonick mendapatkan Inkpot Award for Excellent in Cartooning, sebuah penghargaan bagi seniman gambar dan lukis, pada 1999. Larry adalah seorang master bidang matematika dari Harvard University, ia meninggalkan dunia akademis untuk mengejar karier purnawaktu dalam bidang kartun non-fiksi. Selain itu, Larry meraih Knight Science Journalism Fellowships di Massachussetts Institute of Technology pada 1994 dan 1995. Ia juga seorang Journalism Fellow di Mathematical Sciences Research Institute di Berkeley [2000]. Bekal ilmu yang mumpuni tersebut bisa jadi merupakan salah satu faktor terciptanya buku ini.

Kartun Riwayat Peradaban sendiri terdiri dari 3 jilid buku, semua Jilid menceritakan kilasan sejarah dengan cukup lengkap. Jilid I merupakan kisah mengenai awal mula terciptanya bumi, lahirnya peradaban manusia, hingga perjalanan Alexander Agung. Jilid II merupakan kisah awal peradaban bangsa di Eropa, Cina dan India sebelum masehi. Sedangkan Jilid III adalah kisah mengenai peradaban manusia di segala penjuru dunia, di tahun-tahun awal masehi.

Membaca komik ini kita tidak hanya dapat menghibur diri, tapi juga mendapatkan wawasan yang cukup banyak mengenai peradaban manusia. Kita dapat mengenal peradaban manusia, sejak pertama kali manusia tercipta hingga berevolusi, menemukan kepintaran untuk berkomunikasi, berbudaya, beragama, berpolitik, berkuasa, berperang dan aktivitas manusia lainnya, yang tentunya menciptakan sejarah bagi perkembangan peradaban.

Setiap bab pada setiap jilid menceritakan kisah suatu peradaban di suatu benua negara atau wilayah tertentu, dan Larry berhasil menggambarkan secara komikal bagaimana situasi dan kondisi peradaban sesuai jamannya. Misal saat menceritakan tentang peradaban di India, Larry dapat menghasilkan komik yang sangat India di jaman sejarah, baik orang-orangnya maupun situasi, keadaan lingkungan, cara berkomunikasi dan gaya menggambarnya, setiap cerita memiliki ciri khas sendiri. Kita juga dapat menemukan catatan kaki, mengenai kejadian, informasi atau hal penting,unik, lucu, dan aneh pada zaman tertentu, dengan disertai gambar pula. Contohnya, Larry menjelaskan bagaimana catur pertama kali tercipta di India, sebagai akibat dari adu taktik perang yang terus terjadi selama perang di India pada masa 300-1000 Masehi pada cerita berjudul, “India 300-1000 Masehi”.

Meski terlihat seperti buku komik edukasi yang cocok bagi segala usia, namun sebenarnya buku ini lebih cocok bagi mereka yang telah dewasa, mengingat materi sejarah yang cukup berat , gaya humor yang vulgar, dan beberapa gambar yang mengandung makna yang hanya dimengerti orang dewasa. Itulah mengapa buku ini dapat menjadi alternatif bacaan bagi para peminat sejarah atau mereka yang ingin mempelajari kilasan sejarah namun malas membaca buku-buku sejarah.


Sayangnya, beberapa gambar yang disajikan mengandung unsur sadisme dan kekerasan. Dalam menggamparkan peperangan atau ritual kebudayaan dan keagamaan tertentu, Larry pasti memberikan muncratan darah, gumpalan otak, usus, potongan kepala manusia maupun hewan, hal yang tidak cocok dikonsumsi anak-anak.Gambaran semacam ini membuat saya terkadang merasa mual jika terlalu sering ditampilkan, contohnya saat bercerita tentang masa dinasti di China, Larry dengan jelas dan intens menceritakan bagaimana konflik menghasilkan pertumpahan darah. Mungkin Larry hendak menggambarkan sejarah dengan sejelas-jelasnya, namun di sisi lain tidak semua pembaca mampu melihat sejarah berdarah sampai sedetail itu.

Selebihnya, buku ini adalah sebuah mahakarya yang patut dijadikan koleksi pribadi, terutama bagi mereka pecinta komik dan sejarah. Goresan-goresan komikal yang berkarakter dan khas serta cerita peradaban yang didukung oleh ribuan literatur dapat membuat buku ini diingat oleh siapapun yang pernah membacanya. Tidak heran jika buku ini mendapatkan gelar sebagai salah satu dari 100 komik paling mahsyur pada abad ke-20 dari The Comics Journal. Sedangkan, versi cd-rom Kartun Riwayat Peradaban meraih anugerah Eddie [Mac User Editor’s Choice] sebagai produk ‘edutainment’ terbaik 1994.

sumber gambar: www.google.com

Selasa, 08 Juni 2010

Serangan Gerilya Hacker Bandung

2 komentar

sumber gambar:http://www.ranum.com

Bandung selain memiliki daya tarik wisata kuliner dan belanja ternyata juga menyimpan insan-insan muda dengan penguasaan teknologi digital yang unik, hebat, sekaligus membahayakan. Teknologi tersebut adalah hacking. Hacking merupakan kata yang tentunya sudah tidak asing lagi bagi orang-orang yang kerap mencicipi komputer dan internet.

“Hacking itu intinya merusak atau mengganggu sistem pada suatu komputer atau software , komputer yang sudah di-hack tidak akan beroperasi sebagaimana mestinya,” ujar U [18].

U adalah seorang hacker, pelaku hacking. U yang tidak mau disebut nama aslinya maupun difoto saat wawancara ini mengaku telah memulai hacking sejak duduk di bangku SMP kelas 2. “Saat itu saya baru mulai mencari-cari informasi tentang hacking,” jelas U. Kini U telah kuliah di salah satu universitas negeri di Jatinangor dan menjadi hacker yang cukup dikenal di dunia hacker Bandung. Panggilan akrab U di dunia hacker adalah Zetsu Hacker. Menurut U atau Zetsu , minat anak muda Bandung terhadap IT cukup tinggi dan diantara mereka ada sebagian yang akhirnya memilih menjadi hacker.

“Belajar menjadi hacker itu unik, kita harus merusak sebuah sistem terlebih dahulu, mengobrak-abrik, kemudian menyusunnya kembali dan mengotak-atiknya sesuai kemampuan kita, itulah seninya hacking, itu yang bikin saya ketagihan buat ningkatin terus kemampuan hacking saya,” jelas Zetsu.

Dari penuturan Zetsu dapat dikatakan bahwa Bandung memiliki cukup banyak hacker, mereka ada yang bekerja secara perorangan ada pula yang berkelompok. Day0 Maker adalah salah satu kelompok hacker yang terkenal di antara para hacker Bandung, didirikan pada 2006 dan kini beranggotakan kurang lebih 130 hacker.

Day0 Maker telah melakukan hacking terhadap berbagai macam situs. Mereka juga melakukan hacking terhadap software program-program tertentu untuk membajaknya, mengkopinya, kemudian menjual software tersebut dengan harga yang lebih murah dibanding software aslinya. Hasil dari penjualan software bajakan ini menjadi salah satu sumber dana operasional Day0 Maker.

Hebatnya, proses hacking software Day0 Maker bertepatan dengan waktu perilisan software target hacking. “Jadi saat software orisinil baru keluar di hari-h, atau di day 0-nya, software bajakannya sudah bisa mereka buat hari itu juga,” jelas Zetsu. Itulah mengapa nama Day0 Maker dipilih.

Selain membajak software, Day0 Maker mendapat dana dengan hacking situs belanja online, seringkali e-bay menjadi sasaran empuk. “Mereka memanipulasi harga barang di situs e-bay menjadi seharga nol dolar, jadi saat transaksi rekening mereka tidak berkurang sepeser pun dan barang tetap terkirim,” jelas Zetsu yang bukan anggota Day0 Maker namun mengenal dan mengetahui beberapa anggota dan kegiatannya.

Barang –barang hasil hacking tersebut, kemudian dijual kembali di kawasan Bandung. Dana hasil penjualan barang tersebut digunakan untuk pengembangan kegiatan hacking dan sebagian masuk kantong pribadi para anggota.

Day0 Maker pernah meng-hack situs My Space selama 5 menit pada 2006. Saat itu administrasi My Space diambil alih Day0. Seluruh data pengguna yang masuk My Space akan tercuri. Bagi Day0 Maker, hacking My Space selama 5 menit adalah prestasi tersendiri. Mereka melakukan persiapan ketat selama seminggu sebelum hari eksekusi. Setelah 5 menit "menduduki" My Space,mereka berhasil melarikan diri sebelum tertangkap tangan oleh pengawas dari pihak My Space, tanpa meninggalkan jejak sedikit pun.

Day0 Maker tidak selamanya bisa lolos dari programmer pengamanan situs-situs resmi. Pengalaman terdeteksi oleh pihak web site yang di hack juga pernah dialami Day0 Maker. “Saat membobol situs friendster, Day0 Maker pernah didatangi perwakilan friendster di Indonesia, otak pelaku hacking friendster langsung ditangkap polisi atas tuduhan cybercrime dan merugikan friendster, “ jelas Zetsu.

Untuk dapat tergabung menjadi anggota Day0 Maker seorang calon anggota harus dicalonkan oleh anggota Day0 Maker yang telah tergabung sebelumnya. Pencalonan menjadi anggota didasarkan pada penilaian kelayakan kemampuan teknologi informasi [IT] yang dilakukan anggota Day0 Maker yang mencalonkan. Setelah menjadi anggota, calon yang terpilih akan diberi tugas berdasarkan kriteria kemampuan yang dimilikinya.

“Jika tidak memperlihatkan perkembangan yang baik dalam hacking, atau kurang produktif dalam menghasilkan teknik-teknik hack yang baru, anggota akan langsung dikeluarkan,” tutur Zetsu.

Day0 Maker memiliki enam spesifikasi tugas yang dijalankan, yakni hacker, defacer, cracker, virus writer, bug hunter dan anti-anti virus. Hacker adalah pengacau sistem sebuah situs; defacer bertugas mengambil alih administrasi sebuah situs; cracker bertugas membajak software-software program seperti Windows, Mac, atau Photoshop; Virus writer adalah si pembuat virus, bug, trojan, dan spam; bug hunter adalah pencari celah/ kelemahan suatu situs [celah=bug]; dan anti-anti virus adalah evaluator virus yang telah dibuat virus writer. Masyarakat awam lebih mengenal hacker untuk menyebut semua spesifikasi tugas-tugas hacking tadi.

Zetsu hacker sendiri adalah seorang virus writer. “ Saya sudah menghasilkan beberapa virus dan antivirus yang cukup merepotkan,” ujar Zetsu. Virus Zetsu dan Virus Hitler adalah contoh virus yang telah diciptakan Zetzu Hacker. Virus Zetsu terbilang virus yang cukup merepotkan karena dapat melumpuhkan kinerja registry editor, sehingga program-program di komputer akan berjalan tidak normal. Sedangkan virus Hitler yang tercipta bulan April 2009 lalu dapat membuat koneksi internet sebuah komputer berjalan 200x lebih cepat, tapi browser hanya dapat mengakses satu situs saja, tepatnya satu situs porno saja.

Seperti disebut sebelumnya, Zetsu hacker tidak tergabung dengan Day0 Maker, dia lebih memilih komunitas hacker berskala internasional, yakni NOD 82. NOD 82 adalah sebuah organisasi hacker yang berpusat di Norwegia. Salah satu produk sampingan kelompok NOD 82 adalah antivirus NOD 32, antivirus yang cukup terkenal. Meski disebut komunitas atau organisasi sebenarnya kelompok/perkumpulan hacker seperti Day0 Maker tidak memiliki forum, kantor atau base camp resmi.

“Kelompok hacker sebenarnya ilegal, dan bergerak secara sembunyi-sembunyi, kalaupun ada forum-forum di internet yang berembel-embel hacker, itu cuman situs buat hacker pemula atau masyarakat yang hendak mengenal dunia hacker, jika kami mendirikan forum resmi, pasti polisi cyber akan langsung menangkap kami,” ujar Zetsu.

Untuk dapat berkomunikasi para hacker menciptakan lingkungan komunikasi mereka sendiri di dunia maya. Mereka saling berkirim kode atau simbol digital tertentu melalui jaringan internet di komputernya. Kode atau simbol digital tersebut tentunya hanya dimengerti para hacker. Saat ada waktu dan kesempatan untuk bertemu muka, mereka menentukan waktu dan tempat juga dalam kode atau simbol digital. Dalam berlomunikasi baik melalui jaringan internet maupun secara langsung di dunia nyata, mereka bergerak secara hati-hati, “bergerilya”, seperti prajurit yang tengah berperang sebagaimana aktivitas hacking yang mereka lakukan.

Zetsu mengaku masih belum puas dengan pencapaiannya sebagai hacker hingga saat ini. Ia ingin melangkah lebih jauh lagi dalam prestasi hacking lewat virus –virus ciptaannya, untuk kemudian mendapatkan gelar black hat. Black hat adalah julukan bagi hacker andal yang diakui dunia hacker internasional. Black hat terpusat di Spanyol dan anggotanya berasal dari berbagai negara di seluruh dunia. “Black hat sangat handal dalam hacking. Bisa dibilang mereka adalah para dewa hacker,” ucap Zetsu. Kemampuan black hat tersebut memang cukup diwaspadai dunia, namun banyak juga instansi militer menggunakan jasa para black hat untuk mengamankan jaringan komputer mereka. Mereka dibayar mahal untuk itu.

Black hat berlawanan dengan white hat yang merupakan programmer pengaman jaringan komputer di perusahaan-perusahaan besar dan perusahaan antivirus. Meski terkesan hendak menandingi black hat, level kemampuan white hat yang jumlahnya lebih banyak dari black hat masih kalah telak dari black hat, 20 persen berbanding 80 persen.

“Saya akan terus bergerilya, menciptakan virus terbaik, dan menjadi black hat,” harap Zetsu.

website terkait: echo.or.id

Selasa, 01 Juni 2010

Laporan Perjalanan : Daya Tarik Alam di Puncak

0 komentar




Sabtu [31/05] lalu, saya bersama seorang sahabat mengunjungi Puncak, Bogor, Jawa Barat. Hari itu Puncak lebih padat pengunjung dari biasanya, maklum sejak hari Jumat [30/05], yang merupakan hari raya Waisak, masyarakat Indonesia “diberkahi” libur beruntun.

Sejak dulu, Puncak memang selalu menjadi pilihan utama bagi para wisatawan domestik yang hendak berekreasi, mereka biasanya berdatangan dari Jakarta dan Bandung. Namun, saat libur panjang tiba seperti kemarin, wisatawan dari luar Jawa Barat dan luar pulau seringkali ikut berkunjung menikmati rekreasi di Puncak. Ada juga wisatawan asing yang turut meramaikan suasana liburan di Puncak, mereka biasanya datang dari negeri-negeri di Timur Tengah.

Hawa dingin dan kehijauan bukit di Puncak menjadi salah satu daya tarik yang memikat para wisatawan. “Di sini saya bisa merasakan ketenangan, hawanya bikin tenang, beda sama di Jakarta yang sumpek dan panas,” ujar Andre [26] salah seorang wisatawan. Ya, Puncak memang menjadi surga dunia bagi para penduduk perkotaan yang hendak berekreasi dengan menikmati alam pegununungan. Selain biaya liburan disana yang relatif murah, Puncak juga mudah untuk diakses. Tak heran, wilayah bekas perkebunan Belanda pada masa kolonial ini, menjadi mutiara daratan Jawa Barat.

Karena didominasi perkebunan teh yang berbukit-bukit, biasanya wisatawan melakukan tea walk saat berekreasi di Puncak, yakni berjalan mengitari kebun teh yang sangat luas itu. “Tea walk seru, soalnya sambil jalan-jalan kita bisa liat-liat gunung, kebun teh. Terus udaranya sejuk, jadi gak kerasa capek,” ujar Nita [25], wisatawan asal Bandung. Saya mencoba tea walk di perkebunan Gunung Mas 2, tiket masuknya hanya seribu lima ratus rupiah per orang ditambah tiket kendaraan, untuk motor sebesar lima ribu rupiah dan mobil sepuluh ribu rupiah.


Tea walk bersama teman.


Sepasang manusia tengah menyelusuri perkebunan teh di Puncak.

Saat memasuki gerbang masuk perkebunan ini, kita harus jalan menanjak untuk mencapai lokasi tea walk, jalanannya memang tidak mulus, masih berbatu-batu, tapi masih bisa dilalui mobil maupun motor. Perjalanan ini membutuhkan tenaga ekstra bagi wisatawan yang tidak memiliki kendaraan, namun tidak akan terasa melelahkan karena sepanjang jalan kita terus disuguhi kehijauan kebun teh yang asri, harumnya udara pegunungan, jejeran pohon pinus, kicauan burung yang menenangkan, dan kesejukan khas Puncak.


Hamparan hijau perkebunan teh dan pohon-pohon pinus.

Saat mencapai lokasi yang terletak di puncak bukit perkebunan, saya dibuat terkagum dengan pemandangan yang saya lihat. Di bukit yang cukup tinggi ini, kita akan melihat pemandangan yang menakjubkan. Puncak yang dilihat dari atas, seperti hamparan karpet hijau yang tersusun dari daun-daun teh, dihiasi dengan biru langit. Setelah puas melihat pemandangan, barulah saya memulai tea walk, “merenangi” hamparan kebun teh itu.


Pemandangan dari atas bukit perkebunan teh Gunung Mas 2.

Di atas bukit perkebunan teh Gunung Mas 2 kita juga dapat menikmati makanan dan minuman yang disajikan para penjualnya jika merasa lapar atau haus. Ada jagung manis bakar, yang sudah menjadi trade mark Puncak, kemudian mie bakso, soto mie, nasi goreng dan snack dalam kemasan.

Uniknya ada seorang pedagang sekoteng hangat yang berjualan dengan cara yang cukup cerdas. Ujang [35], pedagang sekoteng hangat tersebut berjualan di tepi bukit, kemudian dia menyediakan jejeran-jejeran kursi panjang bagi pembelinya bertuliskan, “yang duduk di kursi ini harus jajan sekoteng”. Memang dengan duduk di kursi tersebut kita bisa duduk santai sambil melihat pemandangan kebun teh, tapi kita juga harus membeli semangkuk sekoteng seharga lima ribu rupiah untuk dapat duduk disitu, jika tidak bisa-bisa kita ditegur si pedagang .


Ujang. Pedagang tepi bukit perkebunan teh.

“Maaf saya jualan disini, kalau mau duduk – duduk saja di situ silahkan cari tempat lain,” tegur Ujang kepada wisatawan yang hanya duduk tanpa membeli sekotengnya. Wisatawan tampak malu, ia celingukan mencari tempat duduk lain, tidak ada kursi yang ditemukan selain kursi panjang si pedagang sekoteng di tepi tebing pengamatan pemandangan yang strategis itu, akhirnya ia berdiri.

Tanpa terasa waktu menunjukkan pukul 17.30, saatnya bagi saya untuk bergegas pulang. Pesona alam Puncak telah membius saya dan pengunjung lainnya untuk kerasan berjam-jam di sana. Ada fenomena khas Puncak yang sempat saya rekam sebelum bergegas pulang. Kabut dari langit Puncak turun menyelimuti perbukitan hingga ke bangunan-bangunan di kawasan ini. Puncak sore itu berselimut kabut tebal, seolah menahan saya untuk lebih lama berdiam disana.


Kabut tebal menyelimuti Puncak di sore hari.

“Tiap sore memang seperti ini mas, kabut tebal turun, udara jadi lebih dingin,” ujar Dayat [20], petugas parkir di Gunung Mas 2.

Saya hanya tersenyum mengangguk mendengar penjelasannya. Suatu saat saya berjanji pada Puncak untuk kembali menemui lagi keelokannya. Lain kali pasti lebih lama lagi.

Detik-detik turunnya kabut tebal di Puncak

Senin, 31 Mei 2010

Terbang dan Menikmati Alam dengan Paralayang

0 komentar
Sebagian besar dari kita pasti mengenal layang-layang. Permainan layang-layang yang mengandalkan angin dalam menerbangkannya, memiliki kenikmatan tersendiri bagi setiap orang yang memainkannya. Selagi menikmati permainan layang-layang, pernahkah anda berpikir untuk dapat melayang-layang di udara, mengitari langit dan menembus awan seperti layang-layang tersebut? Jika ya, anda dapat mewujudkannya dengan melakukan paralayang.



Atlet paralayang sedang menikmati indahnya alam Puncak dengan paralayang.

Paralayang merupakan sejenis olahraga dirgantara, yakni olahraga yang dilakukan di udara bebas. Langit dan awan menjadi arena olahraga ini. Bapak Gendon Subandono [46], adalah atlet senior paralayang yang telah menekuni olahraga ini sejak 20 tahun yang lalu. Pak Gendon juga menjabat sekretaris umum Federasi Aero Sport Indonesia [FASI] paralayang,organisasi induk olahraga paralayang.


Pak Gendon, sesepuh paralayang Indonesia.

Kantor dan lapangan latih terbang FASI berlokasi di Puncak, Jawa Barat, tepatnya di lokasi lereng dalam kawasan perkebunan teh Gunung Mas II,pintu masuk menuju lereng terletak kurang lebih 50 meter sebelum masjid At-taawun. Disinilah para atlet paralayang melakukan latihan terbang, memandu wisatawan yang hendak terbang, maupun hanya sekedar bercengkrama. Menurut pak Gendon, paralayang cukup mudah dan murah, untuk ukuran olahraga dirgantara.

“Karena tidak butuh pesawat, bensin, landasan, maupun bantuan orang lain untuk membantu pengoperasiannya. Cukup penerbang itu sendiri, dengan lereng yang cukup landai, kemudian dengan angin yang memadai kita udah bisa terbang,itulah yang membuat kita murah.” Jelas pak Gendon.



Kantor FASI di Puncak.


Lapang latih terbang FASI di Puncak.

Sebelum memainkan olahraga ini, kita membutuh satu set peralatan paralayang berupa parasut, harness, parasut cadangan, kacamata dan helm khusus [http://www.paragliding.web.id]. Untuk memiliki satu set peralatan ini kita harus mengeluarkan dana sekitar 3000 USD atau sekitar 30 juta rupiah. Selain memiliki set peralatan paralayang, seseorang yang hendak bermain paralayang juga harus mengikuti pendidikan dan pelatihan paralayang guna memeroleh lisensi terbang paralayang. Pelatihan dan pendidikan ini memakan waktu sekitar 1 minggu dengan biaya hingga 10 juta rupiah.

“Biaya sebesar itu hanya untuk ganti sewa alat dan operasional pendidikan, kita sifatnya masih belum profit, masih membantu untuk pengembangan paralayang,” ujar pak Gendon.

Pelatihan dan pendidikan paralayang tidak bisa dilakukan sembarangan, calon penerbang harus berlatih dan tergabung di klub-klub paralayang yang telah terakreditasi FASI. Keuntungan mengikuti klub adalah keleluasan pemakaian alat milik klub, anggota cukup menyewa alat jika hendak terbang, tidak perlu membelinya.

Jika tidak mau repot berlatih dan enggan mengeluarkan biaya jutaan rupiah untuk bermain paralayang, kita bisa mengikuti wisata tandem paralayang, yakni terbang dengan menumpangi atlet paralayang yang terlatih. Tandem biasanya dilakukan para wisatawan yang tidak hanya berekreasi ke puncak untuk datang berkunjung dan menikmati hijaunya pegunungan dan hamparan daun teh saja. Tarif satu kali tandem sendiri sebesar 300 ribu rupiah.


Paralayang tandem untuk wisatawan [sumber: http://flyindonesia.indonetwork.co.id/684608/kursus-paralayang-paragliding.htm].

“Sebelum terbang, wisatawan harus sehat, tidak mempunyai penyakit jantung, epilepsi, hipertensi, maupun vertigo,” jelas pak Gendon.


Video memperlihatkan seorang atlet tengah melakukan manuver dalam paralayang.

Penyediaan paralayang sebagai sarana rekreasi juga merupakan cara FASI memperoleh dana pengembangan serta pengenalan olahraga paralayang. Meski kurang terkenal, ternyata paralayang Indonesia memiliki prestasi yang membanggakan. Pada Asian Beach Games 2008, Indonesia meraih 7 emas dari 8 emas yang diperebutkan, menempati peringkat pertama untuk wilayah ASEAN dan peringkat ketiga di wilayah Asia untuk kategori paralayang.

“Semakin hari semakin banyak peminat yang ikut paralayang, paralayang akan menjadi trendsetter kedirgantaraan di Indonesia suatu saat nanti,” harap pak Gendon.

Web site terkait : http://www.paragliding.web.id

Senin, 03 Mei 2010

Nasib Media Massa Konvensional di Era New Media

0 komentar
Kemajuan teknologi website memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan media massa konvensional. Kemudahan akses internet di seluruh dunia yang semakin meningkat, membuat sebagian besar publik beralih dari media massa konvensional ke web sites untuk mencari berita, hiburan dan informasi. Peralihan minat publik tersebut juga didukung oleh mulai banyaknya situs-situs web berita yang memberikan update berita dengan cepat, hanya dalam hitungan jam berita-berita terbaru dari berbagai belahan dunia dapat kita peroleh di situs-situs web tersebut.
Kehadiran teknologi podcast, dan situs-situs penyedia video berita seperti mivo.tv, merupakan tekanan tersendiri bagi media massa elektronik untuk dapat menyaingi berbagai kelebihan yang dimilki media massa online tersebut. Dengan adanya media massa berbasis situs web berita dan podcast, publik dapat mengakses informasi secara interaktif, satu hal yang tidak dimiliki media massa elektronik, khususnya broadcasting journalism. Di samping itu, kecepatan update berita dan variasi berita yang dapat diakses berulangkali, membuatnya semakin personal dan opsional, yakni setiap situs dapat dinikmati sesuai kebutuhan dan pilihan informasi pengguna secara personal, menjadi magnet terbesar bagi sebagian besar konsumen media massa elektronik untuk beralih ke situs-situs web berita.
Di sisi lain, kertas sebagai bahan baku utama dalam proses produksi industri media massa cetak tidak akan selamanya tersedia. Keterbatasan bahan baku yang disebabkan oleh eksploitasi hutan-hutan penyedia bahan baku kertas menyebabkan semakin mahalnya biaya produksi. Secara tidak langsung, peningkatan biaya juga membuat banyak perusahaan-perusahaan pengiklan mulai melirik media massa online mengingat biaya beriklan di media massa cetak yang semakin mahal. Maka, dapat diprediksikan bahwa umur media massa konvensional tidak akan bertahan lama, dengan catatan jika industri media massa konvensional tidak melakukan adaptasi terhadap perkembangan teknologi website yang semakin dinamis.
Pada 2008, ancaman kebangkrutan pernah melanda Tribune.co, perusahaan media yang berbasis di Amerika Serikat. Raksasa media yang tercatat memiliki beberapa media massa cetak seperti Chicago Tribune, Los Angeles Times, Newsday, Hartford Courant, Orlando Sentinel, dan The Morning Call tersebut mengalami kerugian sebesar Rp.156 Triliun dan terancam bangkrut. Pihak Tribune.co menyebutkan biaya produksi yang semakin meningkat sebagai salah satu faktor penyebab ancaman kebangkrutan yang semakin nyata.Untuk menghindari kebangkrutan, Tribune.co yang juga memiliki media massa elektronik seperti NBC, ABC dan CBS ini melakukan pengurangan tenaga kerja dengan hanya menyisakan 200 orang tenaga kerja.
[ http://forum.vibizportal.com/showthread.php?t=973]
Meski media massa konvensional sedang menuju masa-masa kritis, bukan berarti ancaman kepunahan tidak bisa dihindarkan. Untuk menghindari kepunahan maka media massa konvensional harus melakukan transformasi, mereka harus melakukan perubahan besar pada segi operasional dan distribusinya. Industri media massa konvensional yang sudah ada saat ini harus menjadi industri multiplatform media, yakni media yang bergerak di berbagai macam medium pesan.
The New York Times [The NY Times] adalah salah satu contoh media konvensional yang telah bertransformasi menjadi media multiplatform. Kini The NY Times Tidak hanya mendistribusikan produknya secara komersil dalam bentuk koran, melainkan juga mengemasnya dalam format situs berbasis berita online gratis, sehingga ada dua versi The NY Times, yakni versi klasik dan versi online.
Versi online The NY Times lebih interaktif dan komunikarif, selain berisi berita-berita harian yang juga terdapat pada versi cetaknya, versi online ini juga memiliki menu-menu yang khusus diperuntukkan bagi versi online. Menu tersebut antara lain: video, news update, movie trailer, news comment dan archive.
Selain itu, The NY Times juga menyediakan aplikasi multimedia untuk membaca versi e-newspaper, yakni The NY Times Reader. Dengan aplikasi ini, pengguna dapat membaca koran digital The NY Times, menyimpannya, untuk kemudian dibaca kembali bila sewaktu-waktu dibutuhkan. Aplikasi ini dapat dipakai pada berbagai PC,notebook, smart gadget atau smart phone. Meski aplikasi The NY Times diberikan secara gratis, pengguna tetap harus membayar sejumlah uang untuk berlangganan file e-newspaper yang hendak dibaca. Inilah bentuk bisnis komersial gaya lama yang masih dipertahankan NY Times, yakni melalui penjualan koran digital bagi para pengguna yang melek teknologi, dan koran kertas bagi para pengguna yang masih setia pada bentuk ini.Saat kertas telah punah, dan alternatif bahan sintetisnya tidak dapat ditemukan, koran digital menjadi alternatif bagi bisnis media gaya lama ini.
Sedangkan bentuk baru bisnis media yang dijalankan The NY Times adalah The NY Times online yang yang telah disebut sebelumnya, The NY Times online yang diberikan secara cuma-cuma ini, berpotensi menarik lebih banyak pelanggan. Praktek media multiplatform ini sangat menguntungkan dari segi komersil, maupun kelestarian spirit jurnalisme kovensional. Dalam format multiplatform media, sebuah industri media konvensional yang telah bertransformasi akan kebanjiran pengiklan dari berbagai platform [multiplatform advertising]. Adapun, kualitas berita tetap terjaga karena berita-berita disajikan oleh wartawan-wartawan profesional dengan bekal ilmu dan dasar skill wartawan sejati, dalam hal ini terdapat multiplatform journalist.
Sehingga, pada masa lima hingga puluhan tahun berikutnya, saat sarana dan prasarana untuk membangun jaringan internet dapat dijangkau oleh seluruh manusia, industri media massa akan terbagi menjadi dua macam, yakni industri media komersil yang multiplatform dan industri media non-profit berorientasi public interest yang didedikasikan bagi masyarakat dan disajikan dalam format online.
Bentuk media non-profit sebenarnya sudah muncul saat ini, yakni berupa citizen journalism dalam blog, situs-situs berita online gratis, maupun organisasi independen yang melayani keperluan berita-berita tertentu bagi publik melalui situs yang dimilikinya. Oh My News, adalah satu contoh situs berita online gratis yang dipadukan dengan citizen journalism, berita-berita dalam situs ini berasal dari masyarakat dan untuk masyarakat. Tanpa diduga situs yang berasal dari Korea ini diminati banyak masyarakat Korea, sehingga mengundang banyak pengiklan, menghasilkan keuntungan yang tidak diduga sebelumnya dan membuatnya menjadi industri media baru yang kokoh mengingat dukungan dana yang mencukupi.
Adapun, Globalpost.com dan Propublica.com adalah cerminan organisasi independen yang mendedikasikan diri untuk keperluan berita masyarakat. Dalam format online kedua organisasi ini tumbuh menjadi media yang menyedot ratusan ribu pengunjung setiap harinya. Mereka memililki wartawan-wartawan dan koresponden profesional yang tersebar di setiap negara untuk memberikan berita kepada masyarakat secara cuma-cuma. Berita-berita yang disajikan tidak hanya dalam bentuk tulisan, tetapi juga video. Tentunya, mereka juga memerlukan dana untuk biaya operasionalnya, untuk itu kedua organisasi ini bekerjasama dengan perusahaan- perusahaan donatur yang sifatnya saling menguntungkan, dapat berupa penyajian iklan maupun penyediaan stok berita tertentu. Organisasi ini juga menerima donasi dari individu-individu yang peduli.

Wartawan dan Berita Masa Depan

Dari uraian sebelumnya, dapat dikatakan pula bahwa citizen journaslism yang berkembang semakin pesat di era kemajuan teknologi websites tidak berarti mematikan profesi wartawan profesional. Wartawan profesional akan tetap bekerja pada industri-industri media multiplatform, artinya mereka bekerja sebagai wartawan multiplatform yang telah disebutkan sebelumnya.
Mereka akan bekerja untuk satu perusahaan dan menyajikan berita pada berbagai format media yang dimiliki perusahannya bekerja. Adapun , para jurnalis warga akan menjadi elemen tersendiri yang akan berjalan berdampingan dengan para wartawan profesional ini. Singkatnya, Citizen Journalism akan menjadi bagian dari Journalism yang tidak terpisahkan pada dunia baru industri media yang akan terus hadir dan berkembang.
Di samping itu, kemajuan teknologi website justru menambah keuntungan wartawan profesional dalam bekerja, hal ini terkait dengan hadirnya situs-situs jejaring sosial dan microblogging. Facebook dan Twitter adalah contoh situs jejaring sosial dan microblogging yang aktual dan dapat menjadi sarana baru untuk memudahkan pekerjaan seorang wartawan.
Dalam prakteknya, Facebook dan Twitter dapat dijadikan sarana untuk mencari sumber berita bagi seorang wartawan profesional. Dari sebuah trending topic dalam Twitter misalnya, seorang wartawan bisa mencari status terkait trending topic dari seorang pengguna, untuk kemudian mengontak orang yang bersangkutan untuk dimintai pandangan/opininya terkait berita mengenai trending topic dalam sebuah wawancara.
Demikian pula dengan Facebook, wartawan tidak lagi dipusingkan untuk mencari cara mengontak orang tertentu, mengingat saat ini saja terdapat 400 juta akun Facebook di seluruh dunia, maka didalamnya terdapat pula 400 juta lebih kontak, alamat, jaringan, pekerjaan, organisasi, foto, komentar, status, pernyataan, dan hal lain yang bisa dijadikan sumber atau bahan pemberitaan.
Saat ini, penggunaan jejaring sosial sebagai sumber berita telah dilakukan wartawan-wartawan profesional, seperti Tracy Swartz, seorang penulis koran Chicago’s RedEye, ia menggunakan Facebook untuk berkomunikasi dengan supir bus dalam proses penulisan beritanya yang mengenai sistem transit. Aaron Lazenvy, penyiar radio di Pirate Cat Radio, memenangkan penghargaan Pulitzer untuk kategori reporter terbaik yang secara penuh menyiarkan berita mengenai Iran, berita tersebut ia dapat dari hasil mengikuti perkembangan pembicaraan trending topic #iranelection di Twitter [Bronna Ehrlich-How Journalists are Using Social Media for Real Results]. Tentunya, penggunaan “sumber baru” ini harus dilakukan secara teliti dan mengikuti kaidah jurnalisme yang berlaku agar tidak menghasilkan berita yang meragukan karena kurangnya fakta yang mendukung.

Teknologi internet yang terus berkembang adalah sesuatu yang harus disikapi dengan bijak dan strategi yang tepat oleh industri media massa konvesional pada umumnya dan jurnalisme pada khususnya, agar keduanya tidak tenggelam dalam ketertinggalan dan berujung kepunahan. Industri media massa konvensional dan jurnalisme sudah saatnya menyadari bahwa internet dengan website-nya memberikan sesuatu yang baru,dan mengambil yang usang. Sesuatu yang baru tersebut adalah berbagai cara dan praktek baru dalam komunikasi massa dan jurnalisme, dan yang usang itu adalah distribusi produk pada industri konvensional yang mau tidak mau harus ditinggalkan meski telah berlangsung selama 154 tahun. Era website melahirkan era multiplatform media, era yang menciptakan dunia bagi new media.


Daftar Pustaka

2009 Knight Reunion_ The Future of Journalism_ Where We've Been, Where We're Going (Audio)
2001 Knight Lecture_ _Rewriting the Future_ Journalism and the Internet [Audio]
The Future of the News [Audio]
New Times_ The Future of Journalism (Audio)
BrÓ¨nna Ehrlich : How Journalists are Using Social Media for Real Results. Mashable, The Social Media Guide.2010. [Pdf File]
http://www.propublica.org/about/
http://www.globalpost.com/about-us
www.nytimes.com

Senin, 19 April 2010

VIRTUAL HYPER REALITY VIDEO PLAYER

0 komentar
Film sebagai media massa telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi penyampaian opini, intepretasi, imajinasi dan gagasan-gagasan lain kepada publik. Boleh dibilang, film adalah salah satu media komunikasi massa yang paling sukses dalam menjaring perhatian publik. Hal tersebut tidak lepas dari unsur seni, dokumentasi, edukasi, fantasi, dan terutama hiburan yang terdapat di dalam film-film.

Sejak kemunculan pertamanya, pada 1895, film terus berkembang. Saat itu,tepatnya pada 28 Desember 1985 sinematografi diperkenalkan oleh Louis dan Auguste Lumiere, mereka menayangkan film pertama di dunia, dengan durasi 20 menit, berisi 10 film pendek. Kini berabad-abad setelah itu, film menjadi semakin canggih.Dalam perkembangannya, film terus menemukan bentuk-bentuk baru, baik dari segi teknik sinematografi dan penayangannya. Hal ini bertujuan untuk memanjakan mata dan pengalaman menonton. Para pelaku perfilman terus berusaha menemukan teknologi baru untuk pendukung kemajuan film.

Adapun, teknologi perfilman terkini yang dapat dinikmati adalah teknologi HD dan 3D. Teknologi HD [High Definition] adalah teknologi yang memungkinkan sebuah film ditayangkan dalam resolusi tinggi, memberikan tingkat ketajaman dan detail gambar yang tinggi, HD menyajikan gambar mendekati aslinya. Banyak film-film yang sudah dapat kita nikmati secara praktis dalam format ini dengan perangkat yang mendukung, yakni blu ray, HD monitor, dan pengeras suara yang sesuai . Dengan format HD, kita seolah membawa “dunia luar” dari film ke dalam rumah

Sedangkan, teknologi 3D [3 dimensi], merupakan teknologi yang mengubah format tayangan film, dari 2D [2 dimensi] menjadi 3D. Teknologi 3D membuat gambar pada film “keluar” dari layar [screen]. Dengan teknologi HD dan 3D penonton akan mengalami pengalaman menonton yang berbeda dan lebih nyata. Contoh untuk hal ini adalah saat kita menonton format 3D AVATAR, lingkungan, karakter, dan hal-hal lain pada film seolah mendatangi penonton, sungguh sensasi yang menyenankan bukan?

Namun, saya rasa semua teknologi film tersebut belumlah mencapai klimaks. Bukan tidak mungkin suatu saat kita, tidak hanya menonton film, tapi juga benar-benar menjadi bagian dari film itu sendiri. Saya memikirkan teknologi yang membawa kita dapat merasakan segala sesuatu dalam film secara indrawi, dan yang lebih hebat lagi, kita dapat berkomunikasi dengan tokoh-tokoh pada film.

Alat untuk itu saya sebut sebagai Virtual Hyper Reality Video Player [VHRV Player]. Dalam memainkan film yang akan ditayangkan VHRV Player tidak menggunakan cakram sebagai penyimpan data video, melainkan menggunakan media penyimpan mini chip berkapasitas 1600 Terabyte yang terdapat di dalam mesin VHRV Player. Dengan kapasitas sebesar itu film-film dalam format VHRV dapat ditransfer, dimainkan, dihapus , atau disimpan sebagai koleksi film.

VHRV Player juga tidak menggunakan layar sebagai media penampil gambar. Untuk menonton tayangan film, pengguna dapat menggunakan VHRV Player’s Google, atau kita sebut saja Hyper Reality [HR]-google yakni semacam kacamata berteknologi canggih yang dapat memberikan sensasi melihat yang dalam. Dengan menggunakan google ini, pandangan pengguna akan langsung berada di dalam setting film. Maksudnya, pengguna tidak hanya menyaksikan gambar film yang biasanya tersimpan dalam media layar,melainkan ia langsung melihat setting film secara keseluruhan tanpa batasan pandang, sejauh mata memandang yang terlihat adalah setting film beserta segala unsur cerita dalam film.

Sebenarnya, HR-google adalah unsur penting yang memberikan sensasi indrawi pada pengguna. Tidak hanya mata yang dimanipulasi alat yang terhubung melalui bluetooth VHRV Player ini, keempat indera lain yang dimiliki manusia juga turut merasakan realitas virtual dari alat ini.

HR-google memancarkan sinyal perasa kepada otak, kemudian otak mengirimkannya kepada saraf-saraf panca indera. Sinyal perasa akan aktif saat film menampilkan adegan tertentu yang memicu timbulnya respon indrawi sebagaimana berlaku di dunia nyata. Misal, saat adegan hujan, pengguna akan merasakan dingin dan basah pada sekujur tubunya. Sinyal perasa juga aktif saat pengguna berinteraksi dengan setting film, misal pengguna hendak menyentuh pohon di film, maka pohon itu akan terasa seperti pohon yang disentuh dalam kehidupan nyata.

Pengecualian berlaku saat film mengandung unsur fantasi, sensasi indrawi yang diberikan telah diprogram terlebih dahulu oleh si pembuat film. Misal, pengguna menyentuh kuda terbang atau sesuatu pada film animasi, sensasi yang akan diterima pengguna, disesuaikan oleh kebijakan pembuat film, untuk urusan terjun langsung dalam hal ini, pembuat film mengandalkan progammer komputer yang menguasai VHRV.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, sensasi indrawi tersebut juga berlaku untuk panca indera manusia lainnya, yakni pengecap, pendengar, pencium aroma. Ya segala sesuatu pada film dapat dirasakan melalui alat ini. VHRV Player akan menjadi babak baru perfilman, pengguna tidak hanya menonton tapi juga ikut masuk ke dalam dunia film, merasakan apa yang dirasakan tokoh dalam film, mengetahui rasa makanan dalam film, mencium aroma tertentu dan tentunya mendengar suara-suara dalam film. Intinya, pengguna dibawa ke dalam “dimensi” film.Meski demikian, kehadiran pengguna kedalam “dimensi” film, tidak akan membuat alur dan proses/jalan cerita dalam film berubah, cerita dalam film akan berjalan sesuai skenario.

KOMUNIKASI DENGAN FILM

Unsur interaktivitas alat ini terdapat dalam fitur “communicate” yang ada pada setiap film dalam format VHRV . Melalui fitur ini pengguna dapat berkomunikasi dengan seluruh tokoh dalam film, mesin pintar dalam VHRV Player memungkinkan hal ini. Fitur “communicate” merupakan fasilitas istimewa pada alat ini, melalui fitur ini pengguna dapat berinteraksi dengan tokoh film, tentunya dalam batasan yang masih menyangkut skenario dalam film. Berlaku seperti aturan main sebelumnya,Interaksi yang dilakukan tidak akan mengubah jalan cerita dalam film.

Hanya saja pengguna akan merasakan sensasi komunikasi dengan film, yang belum dapat dilakukan dalam teknologi film manapun saat ini. Fitur “communicate” ini tentu akan sangat bermanfaat bagi penggunanya, karena dengan fitur ini pengguna akan mendapatkan wawasan menyangkut informasi –informasi tertentu dalam film yang mungkin menambah pengetahuan di dunia nyata. Contoh, dalam film perang yang berdasarkan kisah nyata, pengguna dapat menanyakan sejarah perang tersebut dan pengguna pun akan lebih mengetahui latar belakang perang yang terjadi pada masa lampau di dunia nyata.

Untuk mengaktifkan fitur “communicate”, pengguna cukup menekan tombol bulat di bagian kanan headseat full-ear [yang menutupi seluruh telinga pengguna], pada HR-google.


BATASAN FUNGSI


VHRV Player memiliki batasan fungsi agar tetap nyaman saat digunakan. Batasan tersebut adalah tidak diresponnya kejadian-kejadian responsif indrawi pada film yang menyebabkan kerugian pada pengguna dan yang melanggar hukum yang mengatur film. Rincian mengenai batasan fungsi ini adalah:

• Pengguna tidak akan merasakan sakit, untuk adegan-adegan yang jika terjadi di dunia nyata akan menyebabkan sakit, seperti tertusuk.
• Pengguna tidak akan merasakan sensasi indrawi saat memainkan film-film dengan adegan yang berbahaya dan mengancam nyawa.
• Pengguna tidak akan bisa menggunakan VHRV Player untuk hal- hal berbau pornografi dan SARA.
• Film tidak akan memberikan informasi yang menyesatkan pengguna [dalam fitur “communicate”], misal tokoh dalam film mengajak pengguna berbuat jahat.
• Untuk informasi yang bersifat fiktif dan fantasi [biasanya dalam film-film sci-fi, fantasi, dan animasi] pengguna akan diberitahu oleh mesin bahwa semua informasi yang diberikan hanyalah fiksi belaka, setelah interaksi mengenai hal tersebut berakhir.

Batasan fungsi ini dapat terjadi karena sistem digital dalam VHRV Player memiliki blocking sistem, dengan rangkaian proses elektronik tertentu hal-hal diatas dapat dilakukan oleh alat ini.

PROYEKSI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI 10 TAHUN MENDATANG

VHRV Player merupakan prediksi atau mungkin lebih tepatnya imajinasi saya mengenai suatu teknologi perfilman yang akan mungkin terjadi pada 10 tahun mendatang. Perwujudan dari teknologi pada VHRV Player mungkin dapat menjadi nyata dengan pengembangan teknologi yang telah ada saat ini.

Adapun teknologi yang dimaksud antara lain:
• Teknologi media penyimpan data. Kini telah ada hardisk berkasipitas tera. Ini Mendukung terciptanya VHRV Player yang membutuhkan banyak ruang untuk menyimpan data.
• Pengembangan video player saat ini sehingga memungkinkan untuk menjadi video player yang sesuai dengan spesifikasi VHRV Player.
• Virtual Reality: Virtual Reality adalah suatu teknologi yang dapat mengizinkan pengguna untuk berinteraksi dengan lingkungan simulasi komputer baik itu berdasarkan object nyata maupun imajinasi.(www.wikipedia.com). Virtual Reality, bersama teknologi 3D nantinya akan membantu terciptanya HR-google.
• Teknologi nano atau nanotechnology sekarang makin pesat perkembangannya. Nanometer sendiri artinya satu per satu miliar meter, sehingga teknologi ini juga berkaitan dengan penciptaan benda-benda kecil. Di dalamnya tergabung ilmu fisika, teknik, biologi molekuler, serta kimia. Hal tersebut membuat teknologi ini dapat diaplikasikan pada berbagai ilmu pengetahuan.Pengembangan teknologi nano pada VHRV Player terkait dengan pembentukan benda-benda/ hal lain yang disentuh dalm film sehingga dapat memberikan sensasi pengguna.

Melihat ketersediaan teknologi di atas, kemungkinan teknologi VHRV Player dapat terwujud cukup besar. Manusia yang tidak pernah puas akan keadaannya, pasti terus berusaha dengan kecerdasannya untuk meningkatkan keadaannya saat ini. Teknologi adalah salah satu implementasi hal tersebut.


REFERENSI

http://thelongestlistofthelongeststuffatthelongestdomainnameatlonglast.com/first8.
http://www.nano.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1104874745
http://www.ittelkom.ac.id

Senin, 05 April 2010

COURIER, PERANGKAT KOMUNIKASI TERCANGGIH MICROSOFT

0 komentar


Wajar saja jika kita menganggap ipad sebagai pionir teknologi komputasi, multimedia dan komunikasi tercanggih saat ini.Kemampuannya yang disebut-sebut melebihi kecanggihan iphone maupun macbook telah memukau banyak orang, bisa dibilang ipad adalah gabungan kedua alat tersebut. Dengan tampilan yang praktis dan kemampuan berinteraksi lebih dalam melalui layar multitouch yang dimilikinya, ipad diprediksi akan merajai pasar perangkat komunikasi beberapa tahun ke depan.

Apakah ipad akan menyingkirkan laptop dan notebook yang kalah baik dari segi fungsi maupun desain? Jawabannya adalah belum tentu. Teknologi semakin berkembang pesat dan memungkinkan terciptanya alat-alat canggih pembantu manusia layaknya ipad, atau melebihinya terus bermunculan. Alat yang melebihi kecanggihan ipad tersebut diprediksikan akan diproduksi oleh pesaing Apple, Microsoft Corp.


Ya, Microsoft dikabarkan telah menguji coba sebuah prototype perangkat komunikasi pintar yang multifungsi.Kabar ini dirilis Gizmodo.com dalam artikelnya, berjudul: Courier: First Details of Microsoft's Secret Tablet. Menurut situs ini, alat bernama Courier tersebut masih dalam tahap pengembangan Microsoft. Bentuknya lebih seperti buklet dibanding tablet, karena terdapat dua layar yang terpisah,dihubungkan oleh engsel yang memiliki tombol “home” bagi alat ini.


Gizmodo.com juga memiliki bocoran video yang menggambarkan seorang desainer sedang mengerjakan proyeknya dengan Courier. Melalui Courier, sang desainer dapat menulis dengan pen [seperti ipen], menggambar, memotret, browsing, dan berinteraksi penuh dengan setiap konten pada layar dual multitouch Courier. Selain itu, sms juga dapat difungsikan, hal ini terlihat dari tampilan video yang menampilkan menu sms pada layar Courier, maka kemungkinan besar bertelfon melalui Courier juga dapat dilakukan.


Interaktifitas yang dimilliki perangkat ini sangat luar biasa, dengan sentuhan tertentu pada layar kita dapat melakukan hal yang hanya mungkin dilakukan di dunia yang real, seperti melipat, memutar, mencolek, bahkan mencubit. Tema grafis, mode dan aplikasi kompleks ditemukan pada alat ini, dan menjadi sangat mudah difungsikan dengan dominasi jari dan pen, mengingat adanya peran multitouch, ditambah fitur “dual”, yang mempercanggihnya, layar satu dan lainnya dapat berinteraksi penuh.



Tampaknya, interaktifitas inilah yang menjadi kekuatan Courier dalam menjaring konsumennya kelak. Dengan interaktifitas yang dimiliki, komunikasi pun menjadi semakin mantap dan menyenangkan. Misalnya, saat hendak berkirim data kita hanya perlu “membalik layar” yang menampilkan konten yang akan kita kirim, tampilan kartu pos yang “membungkus konten/data” akan muncul lalu tulis nama kontak, geser surat tersebut ke atas layar, data pun terkirim. Pengguna seolah tidak dipusingkan dan dapat leluasa menggunakan alat ini tanpa harus menguasai program tertentu,singkatnya tingkat interaktif dan kontrol alat ini sangat canggih dan menyenangkan.


Belum diketahui detil lengkap fitur pada alat ini, mengingat tahap pengembangan dan riset yang masih terus berjalan. Isunya , tahun ini Microsoft akan mulai memperkenalkan alat ini kepada publik.Hanya beberapa orang saja, menurut Gizmodo.com yang mengetahui proyek pengembangan Courier ini, yakni para insinyur dan eksekutif khusus yang terpilih, seperti J. Allar, Entertainment & Devices tech chief and user-experience wizard, yang disebut-sebut mengepalai proyek ini.Anehnya, hingga saat ini Microsoft belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai alat ini, mungkinkah ini strategi pemasaran? Yang pasti, jika Courier resmi dipasarkan, bukan tidak mungkin laptop, notebook, smartphone dan bahkan ipad akan segera tersingkir.Tentu dengan catatan harga yang tidak terlalu menguras kantong.


Hal tersebut diatas tidak mengherankan, dengan layar dual multitouch yang lebih kompleks, user dapat berinteraksi lebih jauh dengan alatnya melalui Courier, melebihi gadget apapun. Yang perlu kita lakukan saat ini hanyalah sabar menanti kabar resmi dari Microsoft. Lalu, siapkan diri menggunakan alat yang disebut-sebut, “belum pernah kita dapati sebelumnya” ini. Kabar selanjutnya mengenai Courier akan terus kami update.Tetaplah di blog ini.





Efek Rogers dalam Courier


Terdapat suatu teori yang mengungkapkan bahwa, “ teknologi akan terus menemui hal-hal yang baru dan manusia akan beradaptasi terhadapnya “ –Rogers—

Hal itu terbukti benar, contoh sederhana adalah saat manusia menghadapi komputer yang semakin berkembang sejak pertama diciptakan, dengan kecerdasan, kita mampu beradaptasi dengan mesin pintar ini, dan bahkan “menguasainya”, kemudian mengembangkannya menjadi lebih canggih. Ini terjadi berkat adanya interaksi antara manusia dan mesin pintar ini.


Interactivity yang berlaku pada Courier adalah interaktifitas antara manusia ke mesin, mesin ke mesin, dan manusia ke manusia {melalui Courier}. Interaktifitas antara manusia dengan mesin terjadi saat individu menggambar, memotret, menulis, memutar multimedia dengan alat ini, atau hal lainnya yang hanya melibatkan seorang manusia dengan mesin. Interaktifitas dari mesin ke mesin dalam Courier terjadi saat unit-unit elektronik dalam alat ini saling terhubung dan berespon untuk menjalankan perintah dari penggunannya, contoh sederhananya adalah saat layar di sebelah kiri saling berinteraksi saat user memindahkan gambar/data/konten dari satu layar ke lainnya. Interaktifitas dari manusia ke manusia sudah tentu terjadi melalui fitur komunikasi yang terdapat pada Courier, misal: video call, chating, browsing, blogging, e-mail, microblogging, dan tentu saja telefon.


Efek Demassified terlihat jelas hanya dengan melihat fitur dari Courier saja. Kompleksitas sistem dan penggunaan dual-multitouchscreen yang bervariasi pada alat ini membuat user menjadikan Courier yang dimilinya layaknya barang pribadi yang ia miliki sebelumnya. Setiap user akan memperlakukan Couriernya secara berbeda, contoh sederhana : user Courier yang berprofesi sebagai designer akan lebih banyak menggunakan aplikasi untuk mendesain dibanding user yang berprofesi sebagai novelis, yang akan lebih banyak menggunakan pen untuk menulis dan fitur e-book untuk ide menulisnya. Contoh lainnya adalah perbedaan konsumsi setiap aplikasi,konten, menu, mode, tema Courier yang pasti akan sangat beragam pada setiap user.

Sama halnya dengan efek demassified unsur efek Asynchronous juga pasti terjadi pada Courier, unsur ini disebabkan oleh penerimaan informasi dan penggunaan fitur yang tidak mungkin serempak terjadi pada setiap pengguna Courier , meski hanya dua orang saja. Misal, kedua orang itu di tempat dan waktu yang sama, dan memakai fitur browsing yang sama, dengan website yang sama, kecil kemungikan kedua orang itu melihat gambar dan berita yang sama.


Dampak Lahirnya Courier

Sebagaimana perkembangan teknologi lainnya, Courier juga dipastikan akan memberikan dampak besar pada sendi-sendi kehidupan manusia. Dampak yang terjadi dapat berupa hal yang positif maupun negatif, hal-hal yang wajar kita temui di setiap perangkat teknologi.


Nilai positif yang dapat kita petik dari perilisan Courier kelak adalah hadirnya berbagai kemudahan dalam berkomunikasi bagi manusia, seiring dengan kepraktisan komunikasi yang tertanam di dalam Courier. Courier benar-benar membantu manusia dalam bekerja, penghalang waktu dan tempat yang seringkali membentur kegiatan bekerja para pegawai modern dapat dipangkas hampir habis. Penggunaan Courier bagi seluruh karyawan di sebuah perusahaan misalnya, tentu akan meningkatkan produktivitas perusahaan yang bersangkutan, mengingat komunikasi sebagai unsur penting dalam sebuah kegiatan produksi dan perdagangan akan meningkat pesat.


Dari segi sosial, manusia akan semakin mempersempit jarak antara satu dan lainnya, dimanapun berada, mereka akan selalu terhubung melalui fitur chat, video call, web-cam call, teleconfrencing pada Courier, dan mungkin fitur penghubung lain yang belum terkuak. Manusia juga dapat lebih cerdas saat Courier digunakan sebagai media belajar –mengajar, update informasi, berita, dan pembentukan forum diskusi maya yang berkualitas.


Politik, hukum dan propaganda yang akan disalurkan oleh seseorang atau sebuah kelompok yang berkepentingan akan lebih cepat tersampaikan, hal ini juga memungkinkan terciptanya suatu iklim politik yang sangat bebas dan demokratis, tentunya tidak di semua negara. Misalnya saja, saat seorang presiden hendak melakukan pidato kenegaraan yang terhubung dengan Courier, masyarakatnya dapat merespon dengan cepat dan juga tercipta timbal balik yang sama cepat, memungkinkan terciptanya solusi tepat untuk permasalahan suatu negara.


Hal negatif bagi manusia saat Courier masuk dalam kehidupan mereka adalah kurangnya sifat lahiriah manusia sebagai makhluk sosial sejati, seperti berkumpul, bercakap, saling membantu secara harfiah. Kurangnya hal tersebut menyebabkan kita menjadi manusia “anti -sosial” , meningkatkan individualisme, narsisme, dan kekurangan etika kehidupan yang biasa dipakai pada kehidupan nyata.


Di bidang ekonomi, ketergantungan pada Courier akan memicu timbulnya kekacauan ekonomi saat kesalahan sistem/system error pada Courier akibat suatu hal, misal virus komputer menjangkiti Courier yang saat menjadi acuan kegiatan perekonomian. Demikian halnya pada sistem hukum, maupun politik. Selain itu, kekeliruan gagasan hukum atau politik juga dapat tersebar cepat, menyebabkan kecemasan massal yang pesat.Kebudayaan dan edukasi memang dapat terbantu dan lebih tersalurkan dengan lebih luas dan cepat, hanya saja jika anak-anak usia sekolah terlalu dicekoki alat ini, bukan tidak mungkin mereka tidak lagi mengenali bagaimana dunia yang sebenarnya itu, ini sangat tidak baik bagi perkembangan psikologis anak –anak tersebut.


Melihat hal diatas, manusia sebagai penguasa penuh teknologi harus dapat bersikap bijak dalam mengantisipasi segala hal yang terjadi saat kemajuan teknologi terus terjadi. Teknologi harus dipandang sebagai pendamping dan pembantu manusia, bukan sebagai dewa yang berbalik menguasai dan memperdayai kita dengan segala kecanggihannya.


Oleh : Yusuf Alfran {210110060021}


sumber:

www.engadget.com
http://gizmodo.com