Senin, 14 Juni 2010

Seni Kriya dan Senapan Angin Khas Cipacing

0 komentar




Sumedang yang identik dengan tahu ternyata juga memiliki karya seni khas yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan, yakni seni seni kriya dan senapan angin. Penghasil kedua macam karya seni ini berpusat di desa Cipacing kecamatan Jatinangor, kabupaten Sumedang.Jika kita hendak menuju daerah Rancaekek, Bandung, maka kita akan melintasi Cipacing, perhatikanlah di kiri jalan menuju Rancaekek, terlihat pedagang senapan angin dan segelintir pedagang seni seni kriya yang berjejer sepanjang pinggir jalan raya ini.

Pedagang-pedagang tersebut mendapatkan barang kerajinan maupun senapan angin dari para pengrajin yang berada di wilayah Cipacing. “Biasanya kami membeli borongan dari pengrajin saat stok dagangan hampir habis,” jelas Pendi [32]. Menurut Pendi, pedagang seni kriya , pembeli kebanyakan datang dari luar kota seperti Jakarta dan Bandung, mereka membeli seni kriya untuk dijadikan oleh-oleh bagi sanak keluarga maupun untuk dikoleksi dan dijadikan pemanis ruangan.

Seni kriya Menembus Pasar Eropa

Misbah [30], adalah salah satu pengrajin seni kriya asli Cipacing, bersama sang kakak, Ujang Dingdong, Misbah mulai menekuni produksi seni kriya pada 1982. Mereka mencoba memasarkan hasil kerajinan ke toko-toko barang kesenian dan galeri seni di Cipacing dan wilayah sekitar Bandung. Beberapa jenis seni kriya ciptaan Misbah dan sang kakak antara lain berupa tanimar, wayang golek, marakas, panah tiup, gitar kecil, perkusi, dan topeng. Harganya bervariasi mulai dari lima ribu rupiah untuk panah tiup kecil hingga jutaan rupiah untuk patung-patung tanimar tertentu.


Seni kriya ciptaan mereka rupanya diminati banyak wisatawan, permintaan dari toko-toko dan galeri seni terus meningkat. Dituntut membuat lebih banyak lagi seni kriya, yakni hampir ratusan dalam sebulan, membuat mereka kewalahan dan tak sanggup lagi memenuhi permintaan konsumen dengan tenaga dua orang yang sangat terbatas. Hal tersebut membuat Misbah berinisiatif untuk merekrut karyawan.

“Saya melatih penduduk sekitar agar mampu menghasilkan barang kerajinan sesuai standar produksi,” jelas Misbah.




Tanimar, salah satu kreasi Misbah


Kini usaha Misbah dan Ujang Dingdong telah berkembang pesat dan tidak hanya mampu menghidupi keluarganya tapi juga penduduk sekitar rumahnya. Misbah dan kakaknya juga telah memiliki rumah produksi seni kriya yang mereka sebut “Seni Kreasi Cipacing”. Rumah produksi Kreasi Cipacing mempekerjakan 12 orang karyawan tetap dan puluhan pekerja tambahan, pekerja tambahan ini akan dikerahkan saat permintaan barang seni mencapai ribuan buah.

“Saat ada borongan dari pemesan dengan partai besar, biasanya kami memakai pekerja tambahan, mereka biasa mengerjakan produk pesanan di rumah masing-masing,” ungkap Misbah.


Misbah bersama seni kriya hasil karyanya


Produk Misbah kini tidak hanya milik Cipacing dan Bandung, melainkan telah mencapai kota-kota besar di pulau Jawa seperti Jakarta, Tangerang, dan Yogyakarta. Misbah juga telah memiliki sebuah galeri seni di Bali, yang dikelola oleh kerabatnya. Galeri di Bali inilah yang membuat seni kriya Cipacing dikenal hingga ke mancanegara seperti Thailand, Malaysia, Singapura, bahkan Amerika Serikat.

“ Kebanyakan permintaan ekspor datang dari Thailand dan Amerika,” terang Misbah.


Panah tiup, produk seni kriya rumah produksi Kreasi Cipacing

Senapan Angin yang Ingin Terus Eksis

Seni khas Cipacing lainnya adalah senapan angin. Inilah benda khas yang melekat dengan Cipacing. Tidak diketahui dengan pasti kapan awal ditemukannya senjata ini, namun yang pasti senjata angin Cipacing banyak diburu oleh para pehobi olahraga menembak. Senapan angin ini juga dapat digunakan untuk berburu hewan, biasanya babi hutan atau hanya sekedar pajangan untuk dikoleksi.

Pak Nanang [40] adalah seorang pengrajin sekaligus pemilik rumah produksi senapan angin Cipacing. Beliau mewarisi usaha kerajinan senapan angin yang telah didirikan oleh almarhum ayahnya sejak 15 tahun lalu, sang ayah pula yang mendidiknya cara memproduksi senapan angin. Rumah produksi atau bengkel senapannya mempekerjakan 10 orang karyawan terlatih.


Pak nanang tengah mengecek senapan angin yang baru dibuat


Suasana bengkel senapan angin milik Pak Nanang

Sama seperti seni kriya Cipacing, senapan angin Cipacing juga telah menembus pasar kota-kota besar di pulau Jawa, hingga Bali dan Sumatera, tetapi belum mencapai pasar luar negeri. “Pesanan dari Jakarta mencapai dua puluh pucuk, kalau Bali dan Lampung bisa pesan sepuluh sampai lima belas tiap bulan,” jelas Pak Nanang.

Untuk memenuhi kebutuhan pasar, Pak Nanang membuat berbagai jenis senapan angin dengan berbagai model dan harga yang bervariasi. “Saya membuat jenis mosser, air arm, rapid, kruger, bulpuk, hunting master, totalnya kurang lebih ada delapan jenis.” terang Pak Nanang. Mosser dan air arm adalah senapan yang paling diminati pembeli, dihargai satu juta per pucuk, sedangkan bulpuk seharga empat juta, adalah senapan termahal, yang biasanya diburu para kolektor senapan.

“Air arm enak untuk digunakannya, karena daya pegasnya pas, dan saat mengenai sasaran, tidak akan merusak daging buruan kita,” ucap Epul [28] seorang pemburu yang juga salah satu konsumen senapan angin karya Pak Nanang.


Proses Pembuatan Senapan Angin di Bengkel Milik Pak Nanang


Dibalik kesuksesannya, Pak Nanang belum puas dengan keberhasilannya memasarkan senapan angin Cipacing ke berbagai kota di Indonesia. Dia berharap masyarakat Jatinangor bisa lebih peduli terhadap pelestarian senapan angin Cipacing, sebagai sebuah hasil kebudayaan. Baginya senapan angin Cipacing harus tetap bertahan sebagai warisan budaya Jatinangor.

Minggu, 13 Juni 2010

Menelusuri Jejak Peradaban dalam Rangkaian Gambar Kartun

0 komentar



Pernahkah anda merasa cepat jenuh dan lelah saat membaca buku-buku sejarah? Jika ya, mungkin anda perlu sumber sejarah lain yang tidak hanya berupa buku-buku tebal yang memberikan gambaran sejarah dalam bentuk tulisan-tulisan yang kadang bisa membosankan. Sumber tersebut dapat berupa buku komik tentang sejarah, seperti yang disajikan oleh Larry Gonick, pengarang buku Kartun Riwayat Peradaban.

Melalui goresan tangan yang kreatif, Larry mampu menuangkan seni kartun yang artistik dan khas yang dipadukan dengan ilmu sejarah sebagai fondasi penceritaan kartun tersebut. Bisa dibilang Kartun Riwayat Peradaban adalah sebuah “komik ilmiah”, mengingat cerita dalam komik ini berdasarkan kejadian pada buku-buku dan literatur sejarah peradaban. Dalam cerita mengenai peradaban di Cina, Larry menggambar dan menceritakannya berdasarkannya berdasarkan bukuThe Horizon Hiztory of China karya Fitgerald,C.P.



Hebatnya, Larry mampu mengemas setiap sejarah peradaban dalam ciri khas komik, yakni wujud tokoh yang unik dan lucu, dialog yang berbumbu humor, dan jalan cerita yang menarik. Kemampuan memadukan komik dan buku sejarah itulah yang membuat Larry patut diacungi jempol, selain membutuhkan sangat banyak literatur sejarah, kemampuan menulis, imajinasi tinggi dan bakat menggambar dan mencipta alur ceritera komik juga diperlukan untuk membuat karya ini.

Berkat karyanya ini, Larry Gonick mendapatkan Inkpot Award for Excellent in Cartooning, sebuah penghargaan bagi seniman gambar dan lukis, pada 1999. Larry adalah seorang master bidang matematika dari Harvard University, ia meninggalkan dunia akademis untuk mengejar karier purnawaktu dalam bidang kartun non-fiksi. Selain itu, Larry meraih Knight Science Journalism Fellowships di Massachussetts Institute of Technology pada 1994 dan 1995. Ia juga seorang Journalism Fellow di Mathematical Sciences Research Institute di Berkeley [2000]. Bekal ilmu yang mumpuni tersebut bisa jadi merupakan salah satu faktor terciptanya buku ini.

Kartun Riwayat Peradaban sendiri terdiri dari 3 jilid buku, semua Jilid menceritakan kilasan sejarah dengan cukup lengkap. Jilid I merupakan kisah mengenai awal mula terciptanya bumi, lahirnya peradaban manusia, hingga perjalanan Alexander Agung. Jilid II merupakan kisah awal peradaban bangsa di Eropa, Cina dan India sebelum masehi. Sedangkan Jilid III adalah kisah mengenai peradaban manusia di segala penjuru dunia, di tahun-tahun awal masehi.

Membaca komik ini kita tidak hanya dapat menghibur diri, tapi juga mendapatkan wawasan yang cukup banyak mengenai peradaban manusia. Kita dapat mengenal peradaban manusia, sejak pertama kali manusia tercipta hingga berevolusi, menemukan kepintaran untuk berkomunikasi, berbudaya, beragama, berpolitik, berkuasa, berperang dan aktivitas manusia lainnya, yang tentunya menciptakan sejarah bagi perkembangan peradaban.

Setiap bab pada setiap jilid menceritakan kisah suatu peradaban di suatu benua negara atau wilayah tertentu, dan Larry berhasil menggambarkan secara komikal bagaimana situasi dan kondisi peradaban sesuai jamannya. Misal saat menceritakan tentang peradaban di India, Larry dapat menghasilkan komik yang sangat India di jaman sejarah, baik orang-orangnya maupun situasi, keadaan lingkungan, cara berkomunikasi dan gaya menggambarnya, setiap cerita memiliki ciri khas sendiri. Kita juga dapat menemukan catatan kaki, mengenai kejadian, informasi atau hal penting,unik, lucu, dan aneh pada zaman tertentu, dengan disertai gambar pula. Contohnya, Larry menjelaskan bagaimana catur pertama kali tercipta di India, sebagai akibat dari adu taktik perang yang terus terjadi selama perang di India pada masa 300-1000 Masehi pada cerita berjudul, “India 300-1000 Masehi”.

Meski terlihat seperti buku komik edukasi yang cocok bagi segala usia, namun sebenarnya buku ini lebih cocok bagi mereka yang telah dewasa, mengingat materi sejarah yang cukup berat , gaya humor yang vulgar, dan beberapa gambar yang mengandung makna yang hanya dimengerti orang dewasa. Itulah mengapa buku ini dapat menjadi alternatif bacaan bagi para peminat sejarah atau mereka yang ingin mempelajari kilasan sejarah namun malas membaca buku-buku sejarah.


Sayangnya, beberapa gambar yang disajikan mengandung unsur sadisme dan kekerasan. Dalam menggamparkan peperangan atau ritual kebudayaan dan keagamaan tertentu, Larry pasti memberikan muncratan darah, gumpalan otak, usus, potongan kepala manusia maupun hewan, hal yang tidak cocok dikonsumsi anak-anak.Gambaran semacam ini membuat saya terkadang merasa mual jika terlalu sering ditampilkan, contohnya saat bercerita tentang masa dinasti di China, Larry dengan jelas dan intens menceritakan bagaimana konflik menghasilkan pertumpahan darah. Mungkin Larry hendak menggambarkan sejarah dengan sejelas-jelasnya, namun di sisi lain tidak semua pembaca mampu melihat sejarah berdarah sampai sedetail itu.

Selebihnya, buku ini adalah sebuah mahakarya yang patut dijadikan koleksi pribadi, terutama bagi mereka pecinta komik dan sejarah. Goresan-goresan komikal yang berkarakter dan khas serta cerita peradaban yang didukung oleh ribuan literatur dapat membuat buku ini diingat oleh siapapun yang pernah membacanya. Tidak heran jika buku ini mendapatkan gelar sebagai salah satu dari 100 komik paling mahsyur pada abad ke-20 dari The Comics Journal. Sedangkan, versi cd-rom Kartun Riwayat Peradaban meraih anugerah Eddie [Mac User Editor’s Choice] sebagai produk ‘edutainment’ terbaik 1994.

sumber gambar: www.google.com

Selasa, 08 Juni 2010

Serangan Gerilya Hacker Bandung

2 komentar

sumber gambar:http://www.ranum.com

Bandung selain memiliki daya tarik wisata kuliner dan belanja ternyata juga menyimpan insan-insan muda dengan penguasaan teknologi digital yang unik, hebat, sekaligus membahayakan. Teknologi tersebut adalah hacking. Hacking merupakan kata yang tentunya sudah tidak asing lagi bagi orang-orang yang kerap mencicipi komputer dan internet.

“Hacking itu intinya merusak atau mengganggu sistem pada suatu komputer atau software , komputer yang sudah di-hack tidak akan beroperasi sebagaimana mestinya,” ujar U [18].

U adalah seorang hacker, pelaku hacking. U yang tidak mau disebut nama aslinya maupun difoto saat wawancara ini mengaku telah memulai hacking sejak duduk di bangku SMP kelas 2. “Saat itu saya baru mulai mencari-cari informasi tentang hacking,” jelas U. Kini U telah kuliah di salah satu universitas negeri di Jatinangor dan menjadi hacker yang cukup dikenal di dunia hacker Bandung. Panggilan akrab U di dunia hacker adalah Zetsu Hacker. Menurut U atau Zetsu , minat anak muda Bandung terhadap IT cukup tinggi dan diantara mereka ada sebagian yang akhirnya memilih menjadi hacker.

“Belajar menjadi hacker itu unik, kita harus merusak sebuah sistem terlebih dahulu, mengobrak-abrik, kemudian menyusunnya kembali dan mengotak-atiknya sesuai kemampuan kita, itulah seninya hacking, itu yang bikin saya ketagihan buat ningkatin terus kemampuan hacking saya,” jelas Zetsu.

Dari penuturan Zetsu dapat dikatakan bahwa Bandung memiliki cukup banyak hacker, mereka ada yang bekerja secara perorangan ada pula yang berkelompok. Day0 Maker adalah salah satu kelompok hacker yang terkenal di antara para hacker Bandung, didirikan pada 2006 dan kini beranggotakan kurang lebih 130 hacker.

Day0 Maker telah melakukan hacking terhadap berbagai macam situs. Mereka juga melakukan hacking terhadap software program-program tertentu untuk membajaknya, mengkopinya, kemudian menjual software tersebut dengan harga yang lebih murah dibanding software aslinya. Hasil dari penjualan software bajakan ini menjadi salah satu sumber dana operasional Day0 Maker.

Hebatnya, proses hacking software Day0 Maker bertepatan dengan waktu perilisan software target hacking. “Jadi saat software orisinil baru keluar di hari-h, atau di day 0-nya, software bajakannya sudah bisa mereka buat hari itu juga,” jelas Zetsu. Itulah mengapa nama Day0 Maker dipilih.

Selain membajak software, Day0 Maker mendapat dana dengan hacking situs belanja online, seringkali e-bay menjadi sasaran empuk. “Mereka memanipulasi harga barang di situs e-bay menjadi seharga nol dolar, jadi saat transaksi rekening mereka tidak berkurang sepeser pun dan barang tetap terkirim,” jelas Zetsu yang bukan anggota Day0 Maker namun mengenal dan mengetahui beberapa anggota dan kegiatannya.

Barang –barang hasil hacking tersebut, kemudian dijual kembali di kawasan Bandung. Dana hasil penjualan barang tersebut digunakan untuk pengembangan kegiatan hacking dan sebagian masuk kantong pribadi para anggota.

Day0 Maker pernah meng-hack situs My Space selama 5 menit pada 2006. Saat itu administrasi My Space diambil alih Day0. Seluruh data pengguna yang masuk My Space akan tercuri. Bagi Day0 Maker, hacking My Space selama 5 menit adalah prestasi tersendiri. Mereka melakukan persiapan ketat selama seminggu sebelum hari eksekusi. Setelah 5 menit "menduduki" My Space,mereka berhasil melarikan diri sebelum tertangkap tangan oleh pengawas dari pihak My Space, tanpa meninggalkan jejak sedikit pun.

Day0 Maker tidak selamanya bisa lolos dari programmer pengamanan situs-situs resmi. Pengalaman terdeteksi oleh pihak web site yang di hack juga pernah dialami Day0 Maker. “Saat membobol situs friendster, Day0 Maker pernah didatangi perwakilan friendster di Indonesia, otak pelaku hacking friendster langsung ditangkap polisi atas tuduhan cybercrime dan merugikan friendster, “ jelas Zetsu.

Untuk dapat tergabung menjadi anggota Day0 Maker seorang calon anggota harus dicalonkan oleh anggota Day0 Maker yang telah tergabung sebelumnya. Pencalonan menjadi anggota didasarkan pada penilaian kelayakan kemampuan teknologi informasi [IT] yang dilakukan anggota Day0 Maker yang mencalonkan. Setelah menjadi anggota, calon yang terpilih akan diberi tugas berdasarkan kriteria kemampuan yang dimilikinya.

“Jika tidak memperlihatkan perkembangan yang baik dalam hacking, atau kurang produktif dalam menghasilkan teknik-teknik hack yang baru, anggota akan langsung dikeluarkan,” tutur Zetsu.

Day0 Maker memiliki enam spesifikasi tugas yang dijalankan, yakni hacker, defacer, cracker, virus writer, bug hunter dan anti-anti virus. Hacker adalah pengacau sistem sebuah situs; defacer bertugas mengambil alih administrasi sebuah situs; cracker bertugas membajak software-software program seperti Windows, Mac, atau Photoshop; Virus writer adalah si pembuat virus, bug, trojan, dan spam; bug hunter adalah pencari celah/ kelemahan suatu situs [celah=bug]; dan anti-anti virus adalah evaluator virus yang telah dibuat virus writer. Masyarakat awam lebih mengenal hacker untuk menyebut semua spesifikasi tugas-tugas hacking tadi.

Zetsu hacker sendiri adalah seorang virus writer. “ Saya sudah menghasilkan beberapa virus dan antivirus yang cukup merepotkan,” ujar Zetsu. Virus Zetsu dan Virus Hitler adalah contoh virus yang telah diciptakan Zetzu Hacker. Virus Zetsu terbilang virus yang cukup merepotkan karena dapat melumpuhkan kinerja registry editor, sehingga program-program di komputer akan berjalan tidak normal. Sedangkan virus Hitler yang tercipta bulan April 2009 lalu dapat membuat koneksi internet sebuah komputer berjalan 200x lebih cepat, tapi browser hanya dapat mengakses satu situs saja, tepatnya satu situs porno saja.

Seperti disebut sebelumnya, Zetsu hacker tidak tergabung dengan Day0 Maker, dia lebih memilih komunitas hacker berskala internasional, yakni NOD 82. NOD 82 adalah sebuah organisasi hacker yang berpusat di Norwegia. Salah satu produk sampingan kelompok NOD 82 adalah antivirus NOD 32, antivirus yang cukup terkenal. Meski disebut komunitas atau organisasi sebenarnya kelompok/perkumpulan hacker seperti Day0 Maker tidak memiliki forum, kantor atau base camp resmi.

“Kelompok hacker sebenarnya ilegal, dan bergerak secara sembunyi-sembunyi, kalaupun ada forum-forum di internet yang berembel-embel hacker, itu cuman situs buat hacker pemula atau masyarakat yang hendak mengenal dunia hacker, jika kami mendirikan forum resmi, pasti polisi cyber akan langsung menangkap kami,” ujar Zetsu.

Untuk dapat berkomunikasi para hacker menciptakan lingkungan komunikasi mereka sendiri di dunia maya. Mereka saling berkirim kode atau simbol digital tertentu melalui jaringan internet di komputernya. Kode atau simbol digital tersebut tentunya hanya dimengerti para hacker. Saat ada waktu dan kesempatan untuk bertemu muka, mereka menentukan waktu dan tempat juga dalam kode atau simbol digital. Dalam berlomunikasi baik melalui jaringan internet maupun secara langsung di dunia nyata, mereka bergerak secara hati-hati, “bergerilya”, seperti prajurit yang tengah berperang sebagaimana aktivitas hacking yang mereka lakukan.

Zetsu mengaku masih belum puas dengan pencapaiannya sebagai hacker hingga saat ini. Ia ingin melangkah lebih jauh lagi dalam prestasi hacking lewat virus –virus ciptaannya, untuk kemudian mendapatkan gelar black hat. Black hat adalah julukan bagi hacker andal yang diakui dunia hacker internasional. Black hat terpusat di Spanyol dan anggotanya berasal dari berbagai negara di seluruh dunia. “Black hat sangat handal dalam hacking. Bisa dibilang mereka adalah para dewa hacker,” ucap Zetsu. Kemampuan black hat tersebut memang cukup diwaspadai dunia, namun banyak juga instansi militer menggunakan jasa para black hat untuk mengamankan jaringan komputer mereka. Mereka dibayar mahal untuk itu.

Black hat berlawanan dengan white hat yang merupakan programmer pengaman jaringan komputer di perusahaan-perusahaan besar dan perusahaan antivirus. Meski terkesan hendak menandingi black hat, level kemampuan white hat yang jumlahnya lebih banyak dari black hat masih kalah telak dari black hat, 20 persen berbanding 80 persen.

“Saya akan terus bergerilya, menciptakan virus terbaik, dan menjadi black hat,” harap Zetsu.

website terkait: echo.or.id

Selasa, 01 Juni 2010

Laporan Perjalanan : Daya Tarik Alam di Puncak

0 komentar




Sabtu [31/05] lalu, saya bersama seorang sahabat mengunjungi Puncak, Bogor, Jawa Barat. Hari itu Puncak lebih padat pengunjung dari biasanya, maklum sejak hari Jumat [30/05], yang merupakan hari raya Waisak, masyarakat Indonesia “diberkahi” libur beruntun.

Sejak dulu, Puncak memang selalu menjadi pilihan utama bagi para wisatawan domestik yang hendak berekreasi, mereka biasanya berdatangan dari Jakarta dan Bandung. Namun, saat libur panjang tiba seperti kemarin, wisatawan dari luar Jawa Barat dan luar pulau seringkali ikut berkunjung menikmati rekreasi di Puncak. Ada juga wisatawan asing yang turut meramaikan suasana liburan di Puncak, mereka biasanya datang dari negeri-negeri di Timur Tengah.

Hawa dingin dan kehijauan bukit di Puncak menjadi salah satu daya tarik yang memikat para wisatawan. “Di sini saya bisa merasakan ketenangan, hawanya bikin tenang, beda sama di Jakarta yang sumpek dan panas,” ujar Andre [26] salah seorang wisatawan. Ya, Puncak memang menjadi surga dunia bagi para penduduk perkotaan yang hendak berekreasi dengan menikmati alam pegununungan. Selain biaya liburan disana yang relatif murah, Puncak juga mudah untuk diakses. Tak heran, wilayah bekas perkebunan Belanda pada masa kolonial ini, menjadi mutiara daratan Jawa Barat.

Karena didominasi perkebunan teh yang berbukit-bukit, biasanya wisatawan melakukan tea walk saat berekreasi di Puncak, yakni berjalan mengitari kebun teh yang sangat luas itu. “Tea walk seru, soalnya sambil jalan-jalan kita bisa liat-liat gunung, kebun teh. Terus udaranya sejuk, jadi gak kerasa capek,” ujar Nita [25], wisatawan asal Bandung. Saya mencoba tea walk di perkebunan Gunung Mas 2, tiket masuknya hanya seribu lima ratus rupiah per orang ditambah tiket kendaraan, untuk motor sebesar lima ribu rupiah dan mobil sepuluh ribu rupiah.


Tea walk bersama teman.


Sepasang manusia tengah menyelusuri perkebunan teh di Puncak.

Saat memasuki gerbang masuk perkebunan ini, kita harus jalan menanjak untuk mencapai lokasi tea walk, jalanannya memang tidak mulus, masih berbatu-batu, tapi masih bisa dilalui mobil maupun motor. Perjalanan ini membutuhkan tenaga ekstra bagi wisatawan yang tidak memiliki kendaraan, namun tidak akan terasa melelahkan karena sepanjang jalan kita terus disuguhi kehijauan kebun teh yang asri, harumnya udara pegunungan, jejeran pohon pinus, kicauan burung yang menenangkan, dan kesejukan khas Puncak.


Hamparan hijau perkebunan teh dan pohon-pohon pinus.

Saat mencapai lokasi yang terletak di puncak bukit perkebunan, saya dibuat terkagum dengan pemandangan yang saya lihat. Di bukit yang cukup tinggi ini, kita akan melihat pemandangan yang menakjubkan. Puncak yang dilihat dari atas, seperti hamparan karpet hijau yang tersusun dari daun-daun teh, dihiasi dengan biru langit. Setelah puas melihat pemandangan, barulah saya memulai tea walk, “merenangi” hamparan kebun teh itu.


Pemandangan dari atas bukit perkebunan teh Gunung Mas 2.

Di atas bukit perkebunan teh Gunung Mas 2 kita juga dapat menikmati makanan dan minuman yang disajikan para penjualnya jika merasa lapar atau haus. Ada jagung manis bakar, yang sudah menjadi trade mark Puncak, kemudian mie bakso, soto mie, nasi goreng dan snack dalam kemasan.

Uniknya ada seorang pedagang sekoteng hangat yang berjualan dengan cara yang cukup cerdas. Ujang [35], pedagang sekoteng hangat tersebut berjualan di tepi bukit, kemudian dia menyediakan jejeran-jejeran kursi panjang bagi pembelinya bertuliskan, “yang duduk di kursi ini harus jajan sekoteng”. Memang dengan duduk di kursi tersebut kita bisa duduk santai sambil melihat pemandangan kebun teh, tapi kita juga harus membeli semangkuk sekoteng seharga lima ribu rupiah untuk dapat duduk disitu, jika tidak bisa-bisa kita ditegur si pedagang .


Ujang. Pedagang tepi bukit perkebunan teh.

“Maaf saya jualan disini, kalau mau duduk – duduk saja di situ silahkan cari tempat lain,” tegur Ujang kepada wisatawan yang hanya duduk tanpa membeli sekotengnya. Wisatawan tampak malu, ia celingukan mencari tempat duduk lain, tidak ada kursi yang ditemukan selain kursi panjang si pedagang sekoteng di tepi tebing pengamatan pemandangan yang strategis itu, akhirnya ia berdiri.

Tanpa terasa waktu menunjukkan pukul 17.30, saatnya bagi saya untuk bergegas pulang. Pesona alam Puncak telah membius saya dan pengunjung lainnya untuk kerasan berjam-jam di sana. Ada fenomena khas Puncak yang sempat saya rekam sebelum bergegas pulang. Kabut dari langit Puncak turun menyelimuti perbukitan hingga ke bangunan-bangunan di kawasan ini. Puncak sore itu berselimut kabut tebal, seolah menahan saya untuk lebih lama berdiam disana.


Kabut tebal menyelimuti Puncak di sore hari.

“Tiap sore memang seperti ini mas, kabut tebal turun, udara jadi lebih dingin,” ujar Dayat [20], petugas parkir di Gunung Mas 2.

Saya hanya tersenyum mengangguk mendengar penjelasannya. Suatu saat saya berjanji pada Puncak untuk kembali menemui lagi keelokannya. Lain kali pasti lebih lama lagi.

Detik-detik turunnya kabut tebal di Puncak